Review Podcaster: Zoom H1n

Bagi orang yang telah lama berkecimpung di dunia audio atau yang paling tidak pernah sedikit mendalami dunia audio, produsen kenamaan Zoom pasti tidak asing lagi. Zoom dikenal memiliki line-up produk berkualitas yang mampu meng-handle kebutuhan penggunanya untuk urusan audio. Sebut saja Zoom H1n yang menjadi suksesor produk legendarisnya - Zoom H1. Berikut ini review Pajokka sebagai pengguna Zoom H1n.

Sejak resmi dirilis pada 2018 silam, Pajokka memesan produk Zoom ini dengan perjuangan menunggu selama kurang lebih 3 bulan sampai akhirnya mendarat di tangan Pajokka. Sampai sekira 2 tahun setelah dimiliki, produk ini masih berfungsi mulus dan masih rutin digunakan. 2 tahun pemakaian, belum ada keluhan terkait fungsi produk. Melalui paragraf ini, penulis bermaksud menggambarkan durabilitas produk.

Build Quality dan Fitur

Hampir 100 persen bahan yang digunakan adalah plastik yang terkesan agak ringkih namun masih dapat dikatakan solid. Satu-satunya bahan yang berbeda adalah mic capsule dengan model XY yang tersemat dibagian atasnya. Selebihnya, plastik yang agak ringkih. Untuk menggunakan item ini, dibutuhkan 2 buah baterai AAA. Selain itu, item ini bisa juga ditenagai melalui charger micro USB.

Dibagian atas, tersemat dua buah mikrofon yang terlindungi oleh palang berbahan plastik. Dibawah mikrofon, tesemat sebuah knob yang berfungsi sebagai gain level yang mengatur inputnya. Knob untuk mengatur gain level input-nya tidak menggunakan desibel seperti kebanyakan field recorder yang beredar dipasaran melainkan rentang angka 1 hingga 10.

Dibawahnya knob, terdapat sebuah layar yang menginformasikan sinyal suara yang ditangkap olehmic kiri dan mic kanan yang berpola XY. Sinyal suara diukur dengan desibel, yakni -48 desibel yang berarti sinyal sangat lemah, -32, -18, -12, -6, dan 0 desibel yang berarti peak. Hal ini akan sangat membantu terutama ketika fitur autolevel untuk gain input-nya dinonaktifkan. Mengenai fitur autolevel akan dijelaskan dibawah.

Selanjutnya, tepat dibawah layar, terdapat 4 buah tombol kecil yang berjejer dari kiri ke kanan yang masing-masing berfungsi sebagai tombol pengatur audio, low cut, limiter, dan autolevel on/off.

Dibawah 4 tombol pintasan tadi, terdapat sebuah lampu yang mengindikasikan item telah merekam atau belum, serta peaking yang ditandai dengan kedipan. Disampingnya, terdapat tombol rec untuk merekam.

Dibawahnya lagi, terdapat 4 buah tombol, masing-masing: stop, play/pause, backward, dan forward. Bagian paling bawah ditempati sebuah speaker mini untuk mendengarkan hasil rekaman. Speaker ini otomatis aktif jika Zoom H1n tidak mendeteksi headset pada colokan line out-nya.

Pada sisi kanan, terdapat beberapa tombol dan slot, masing-masing: slot line in untuk mikrofon eksternal, slot memory dengan tipe micro SD, tombol hapus, tombol setting dan power, serta slot DC5V dengan jenis micro USB.

Pada sisi kiri, terdapat slot line out untuk headset/headphone untuk memonitor rekaman dan mendengarkan ulang hasil rekaman; serta tombol volume up dan down untuk mengatur level suara.

Zoom H1n Pajokka
Penampakan Fisik Zook H1n

Review Singat Fitur dan Fungsi

Zoom H1n memiliki beberapa fitur dan fungsi yang sangat berguna - terkhusus untuk kebutuhan saya yang tidak terlalu kompleks. Saya menggunakan unit ini sebagai alat dokumentasi wawancara penelitian. Namun akhir-akhir ini, produk tersebut saya alih-fungsikan sebagai “interface” untuk merekam project podcast saya. Berikut ini ringkasan fitur dan fungsinya.

Field Recorder

Zoom H1n dapat langsung digunakan untuk merekam suara setelah baterai AAA disematkan didalamnya. Untuk pengoperasian item ini, Anda hanya perlu menggeser dan menahan tombol power selama 1 detik. Setelah itu, item siap digunakan. Fungsi tersebut sangat berguna terutama untuk merekam sampel-sampel suara di lapangan, interviewer, serta reporter.

Mic Eksternal

Selain sebagai field recorder, item ini juga dapat digunakan sebagai external microphone untuk kamera melalui kabel AUX, gawai (iOS & Android) melalui konektor tambahan - Apple Camera Connection Kit untuk iPhone/iPad serta kabel OTG untuk Android, serta laptop atau komputer melalui USB. Zoom H1n juga mumpuni untuk tujuan online meeting. Bagi Anda yang kecewa dengan kualitas mikrofon laptop atau gawai Anda, Zoom H1n dapat Anda pertimbangkan. Unit ini bekerja di Mac dan Windows 10. Selain dua sistem operasi tersebut, admin belum pernah mengujinya.

Impresi Penggunaan

Selama kurang lebih 2 tahun, Zoom H1n yang admin miliki masih berfungsi dengan normal dengan riwayat pemakaian kurang-lebih 10 jam per-pekan.

Untuk tujuan podcasting, Zoom H1n saya masukkan dalam kategori cukup. Sebagai gambaran, kualitas suara yang dihasilkan oleh item yang dibanderol dengan kisaran harga Rp.1.800.000 ini jauh lebih profesional dibandingkan dengan rekaman melalui gawai. Namun, penggunaannya membutuhkan trik khusus agar kualitas suara yang dihasilkan dapat terdengar lebih profesional. Salah satu trik khusus yang admin maksud adalah cara memegang unit saat digunakan (handling noise). Sedikit gesekan kulit Anda pada unit akan terdengar sangat jelas. Oleh karena itu, setelah tombol REC ditekan, upayakan agar Anda menggunakan tangan yang dominan dan ambil posisi ternyaman karena tangan yang Anda gunakan untuk menggenggam unit ini tidak boleh bergerak sama sekali. Trik khusus lainnya adalah menganalisis tingkat kebisingan kondisi sekitar serta angin. Perlu diketahui bahwa angin ‘tipis-tipis’ yang berhembus disekitaran mikrofon dapat sangat mengganggu kualitas rekaman. Oleh karena itu, selalu gunakan wind foam serta headset untuk memonitor suara yang masuk. Anda akan memahaminya jika Anda memiliki produk ini.

Satu komplain untuk Zoom H1n dari admin adalah kurangnya fitur shield yang menyebabkan interference atau gangguan dari sinyal seluler dan wifi. Untuk itu, unit ini tidak disarankan untuk digunakan disekitar alat penerima dan pemancar sinyal seperti gawai dan router/modem.

Meskipun Zoom secara implisit menyatakan bahwa item ini ditujukan untuk podcaster, namun menurut saya pribadi, saya tidak menyarankan Anda untuk membelinya jika Anda ingin menghasilkan podcast tanpa ambient noise (kecuali jika Anda ruang rekaman Anda cukup hening - tanpa kipas, tanpa AC, tidak dekat mesin dan jalan - serta didukung oleh editing software yang profesional). Demikian halnya karena mikrofon yang tersemat pada Zoom H1n sangat sensitif sehingga suara-suara yang tidak diinginkan akan ikut terekam meskipun sumber suaranya cukup jauh.

Beli item ini jika Anda ingin podcast Anda lebih natural - podcast dengan suara humming dari kulkas, AC, mesin air, mesin cuci, atau suara kipas laptop/PC jika Anda rekaman di rumah, podcast dengan backsound suara mesin kendaraan jika Anda rekaman disekitaran jalan raya atau podcast dengan backsound keramaian jika Anda di cafe.
Disclaimer! Perlu saya tegaskan bahwa Pajokka adalah podcaster musiman. Opini diatas dibangun berdasarkan pandangan subjektif. 
Artikel ini ditulis pada masa PSBB akibat Covid-19. Jika Anda membaca artikel ini saat pandemi Covid-19 masih menyelimuti bumi, tetaplah di rumah. Namun jika Anda membaca artikel ini saat pandemi Covid-19 telah menjadi sejarah, saya menganjurkan Anda untuk mengucap banyak puji dan syukur kepada sang Pencipta semesta yang masih memberi kepercayaan kepada Anda sebagai khalifah di bumi-Nya.