Menerbitkan Novel Secara Self-Publishing. Potensinya?

Ada berita gembira untuk para penulis novel yang selama ini tega membiarkan karya mereka ‘berkarat’ didalam hard-disk laptop atau komputer mereka. Penerbitan novel secara self-publishing saat ini telah dimungkinkan. Bagaimana potensinya? Berikut sedikit pengalaman admin Pajokka.

Platform Karya Anak Bangsa

Para penggemar novel di Indonesia cukup beruntung karena saat ini Indonesia telah kehadiran sebuah platform yang memungkinkan para pembaca untuk membaca novel secara gratis dan memungkinkan para pemilik naskah untuk membuat naskah mereka dibaca orang.

Kwikku adalah platform yang Pajokka maksud. Kwikku yang saat ini sedang mengadakan kontes menulis novel dan webtoon dengan total hadiah sebesar Rp. 500 juta menjanjikan banyak hal yang mungkin belum pernah ada sebelumnya. Melalui aplikasinya yang juga tersedia dalam format web, pengguna dimungkinkan untuk membaca novel-novel serta webtoon-webtoon karya anak bangsa. Disini, kreator juga dimungkinkan untuk ‘menjodohkan’ novel-novel mereka dengan penerbit-penerbit besar. Satu yang terpenting, Kwikku adalah platform karya anak bangsa yang perlu kita dukung.


Potensi Penerbitan Novel secara Self-Publishing di Kwikku

Berbicara masalah potensi dari metode penerbitan self-publishing, tentu tidak ada tolok ukur yang valid dan reliabel yang bisa kita jadikan patokan mengingat terlalu banyak variabel yang mempengaruhi hasil akhir - entah hasil yang diharapkan itu berupa ketenaran, penyaluran hobi, atau kematangan finansial.

Dalam pembahasan kali ini, Pajokka hanya mengulas variabel ‘potensi’ sebatas pada hal-hal yang umum saja. Mengenai strategi melejitkan potensinya, silahkan teman-teman yang rancang dan eksekusi sendiri.

Kwikku, menurut Pajokka, dapat diibaratkan sebagai sebuah etalase yang memajang karya teman-teman. Isi etalase yang dapat diakses semua orang, termasuk dari pihak penerbit, melalui aplikasi dan web tersebut tidak menutup kemungkinan akan menjadi batu loncatan untuk meraih tujuan atas novel karya teman-teman tersebut. Olehnya, Pajokka sangat menyarankan teman-teman yang mempunyai naskah novel agar mempertimbangkan penerbitan secara self-publishing di Kwikku.


Pajokka beranggapan bahwa menerbitkan novel secara self-publishing akan jauh lebih bagus ketimbang menyimpan naskah novel teman-teman dalam hard-disk laptop atau komputer teman-teman. Hal itu bahkan jauh lebih bagus dibandingkan mengirim naskah ke penerbit untuk diterbitkan.

Kehidupan di zaman digital seperti sekarang ini jelas berbeda dengan kehidupan sebelum zaman digital. Kegiatan mengirim naskah ke penerbit, ditolak, mengirim ke penerbit lain, dan ditolak lagi sudah tidak zaman. Saat ini, kita perlu mengikuti zaman yang sudah serba daring.

Baca Juga: Resensi Novel “Mahasiswa Abadi: Ospek

Pajokka yang baru menerbitkan satu novel di Kwikku memang belum bisa berbicara banyak tentang potensi disana. Sejauh ini, hasil dianggap masih cukup jauh dari harapan - seperti yang dapat teman-teman lihat pada gambar diatas.

Perlu digaris bawahi bahwa pengalaman Pajokka di Kwikku tidak bisa teman-teman jadikan landasan untuk menilai potensi Kwikku. Untuk menilainya, Pajokka menyarankan agar teman-teman mencoba sendiri dengan mendaftar dan menerbitkan novel teman-teman. Tapi setidaknya, ini lebih baik dibandingkan hanya memajang draft novel tersebut didalam hard-disk.