Zoom H8: Field Recorder dengan 12 Input

Produsen audio kenamaan Zoom baru-baru ini merilis The All New Zoom H8. Seri ini merupakan seri handy recorder teraktual yang dirilis dengan 6 input. Dengan aksesoris tambahan, input pada Zoom H8 bisa ditingkatkan menjadi 8 input dengan Zoom EXH-6 bahkan hingga 12 input dengan menggunakan Zoom EXH-8. Tertarik untuk memiliki Zoom H8? Simak dulu ulasan Pajokka tentang Zoom H8 berikut. 


Penampakan The All New Zoom H8 ini terlihat sedikit berbeda dibanding dengan seri-seri Zoom handy recorder sebelumnya seperti Zoom H5 dan Zoom H6 yang sangat laris dipasaran. Kali ini, Zoom merilis handy recorder seri teranyarnya dengan bentuk fisik yang menyerupai angka 8 - sesuai namanya.


Fitur Zoom H8

Beberapa fitur menarik dari Zoom H8 ini adalah hadirnya beberapa presets seperti musik untuk merekam musik, podcast untuk merekam percakapan multi-persons, dan field recorder untuk merekam sampel-sampel suara yang biasanya digunakan oleh para film-maker. Selain itu, Zoom H8 juga dilengkapi dengan input low impedance atau Hi-Z, pada input A dan B, yang memungkinkan penggunanya untuk merekam instrumen seperti gitar dan bass. Pemilihan preset dapat dilakukan melalui layar touch screen yang berukuran lumayan.

Satu fitur tambahan yang tidak dimiliki seri sebelum-sebelumnya adalah dimungkinkannya pengguna untuk me-remote dan me-monitor proses rekaman melalui perangkat iOS dengan tambahan aksesoris yang diidentifikasi dengan nama Zoom BTA-1.


Kekurangan Zoom H8: Opini Subjektif Pajokka

Zoom H8 hadir dengan sedikit minus saja. Pertama yang paling mencolok adalah tipe koneksinya yang masih menggunakan micro-USB. Di tahun 2020, seharusnya koneksi in-out perangkat digital dan elektronik sudah menggunakan USB type C - demikian pendapat Julian Krause, salah satu reviewer alat-alat audio. Selain itu, mode perekaman yang mentok pada frekuensi 96kHz juga dianggap ‘nanggung’. Meskipun demikian, admin Pajokka merasa frekuensi tersebut sudah sangat cukup - bahkan lebih dari cukup - untuk menghasilkan rekaman kualitas jernih.

Mengenai build quality dari Zoom H8, material utamanya masih menggunakan hard plastic. Beberapa reviewer turut mengomentari desainnya yang tidak lazim. Ketika seluruh input terpakai, unit Zoom H8 akan terlihat mirip laba-laba. Tapi berbicara masalah desain, admin Pajokka merasa itu tergantung selera pengguna. Para pengguna juga tentu akan lebih menitik-beratkan aspek fungsi dan kualitas ketimbang desain.

Konklusi

Bersamaan dengan hadirnya Zoom H8, Zoom juga turut menghadirkan beberapa aksesoris baru seperti Zoom BTA-1, Zoom VRH-8, dan Zoom EXH-8 yang belum dikonfirmasi apakah memungkinkan untuk disematkan pada seri-seri Zoom sebelumnya misalnya pada Zoom H6, H5, dan F1. Dukungan berbagai macam aksesoris adalah nilai lebih yang belum dipikirkan oleh kompetitor. Sebagai konklusi akhir, Zoom H8 layak untuk ditunggu.