5 Cara Menghasilkan Rupiah Melalui Internet di Masa Pandemi

Pandemi, seperti apa yang telah kita semua rasakan sejak awal tahun 2020 ini, jelas berdampak pada banyak sektor. Selain sektor kesehatan masyarakat, ekonomi adalah yang merupakan poros utama penggerak roda kehidupan masyarakat adalah sektor lainnya yang menerima dampak dari pandemi yang oleh WHO diidentifikasi dengan nama Covid-19 ini. Pada edisi kali ini, admin Pajokka menyajikan 5 cara menghasilkan rupiah melalui internet di masa pandemi. Adapun cara-cara yang dibahas dalam kesempatan kali ini adalah penghasilan yang bersifat pasif berbasis internet. Cara-cara berikut ini telah terbukti efektif dalam membuka keran-keran rupiah yang dapat terus mengalir meskipun kita sedang tidur, ngopi, atau liburan. Sangat cocok untuk dilakoni untuk mengisi masa “bekerja dari rumah”. 

Untuk melakoni cara-cara yang admin akan sajikan berikut ini, teman-teman sekalian hanya membutuhkan modal berupa komputer/laptop, tablet, atau gawai yang terkoneksi internet. Hampir semua dari cara yang admin akan jelaskan dibawah ini telah admin buktikan sendiri - bahkan hingga sekarang. Tertarik? Mari simak sampai akhir.

#1 Blogging

Sebenarnya, blogging adalah cara yang sudah tergolong lama. Tapi cara ini belum usang. Dengan kata lain, peluang untuk menghasilkan rupiah dari blogging masih sangat terbuka lebar dan diprediksi tidak akan pernah mati. Mengapa demikian? Karena informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat dunia. Dari sini, muncul sebuah peluang yang menggiurkan. Berikut ini beberapa pintu rupiah yang bisa teman-teman buka melalui aktivitas blogging.

1. Program Afiliasi

Cara ini telah diulas dalam banyak blog - baik dalam negeri maupun luar negeri. Cara ini memanfaatkan media yang teman-teman miliki, dalam hal ini blog, untuk memasarkan produk berupa barang atau jasa milik orang lain pada blog teman-teman sekalian. Jika ada pembaca blog teman-teman yang melakukan pembelian, maka teman-teman sekalian akan mendapatkan persenan dari pembelian tersebut. Cara kerjanya hanya sesederhana itu saja.

Berkenaan dengan poin ini, admin menyarankan teman-teman untuk menggeluti program afiliasi terbaik yang menawarkan keuntungan besar yang tentunya realistis. Semampu yang penulis telusuri, program afiliasi tersebut adalah satu-satunya yang paling realistis di Indonesia. Dalam program afiliasi tersebut, teman-teman dijanjikan komisi hingga 25% per-transaksinya. Luar biasa, bukan?!

Cara kerjanya sama saja dengan semua program afiliasi yang ditawarkan di internet. Dalam program afiliasi ini, teman-teman sekalian hanya perlu memasang link atau bisa juga berupa banner pada blog teman-teman. Ketika ada transaksi yang terlacak berasal dari blog teman-teman, maka secara otomatis komisi sebesar 25% dari total transaksi akan masuk ke kantong teman-teman.

2. Periklanan

Periklanan adalah metode yang paling lazim digunakan blogger dalam meraup rupiah. Cara ini bahkan tidak hanya menjadi senjata utama para blogger saja, melainkan juga situs-situs berita online. Pernahkah teman-teman pembaca sekalian memikirkan dari mana sumber penghasilan portal-portal berita online? Berbeda dengan koran atau majalah cetak yang kita harus berlangganan agar bisa membacanya. Untuk membaca berita online, mereka tidak memungut biaya sepeserpun dari kita. Padahal para pemilik situs-situs berita online tersebut setidak-tidaknya harus menyewa wartawan dan editor berita. Mereka juga tentu membutuhkan biaya operasional. Lalu, dari mana penghasilan mereka?

Jika teman-teman pembaca sekalian cukup jeli, teman-teman tentu akan melihat satu kesamaan dari portal-portal berita online tersebut. Apa itu? Sama-sama banyak iklannya. Ya! Dari iklan. Mereka meraup rupiah dengan menyediakan informasi tertulis, gambar, serta video kepada pembaca dan sebagai imbalannya, mereka mendapatkan rupiah dari pengiklan. Lantas, berapa duit yang bisa dihasilkan melalui periklanan? Jawabannya tentu relatif. Tergantung dari berapa banyak pengunjung yang berhasil ditarik untuk mengunjungi portal berita tersebut.

Menurut admin Pajokka, portal berita dan blog pribadi nyaris sama secara teknis. Letak kesamaan diantara keduanya dapat dilihat dari fungsi yang serupa - yakni sebagai penyedia informasi yang umumnya berupa informasi tertulis. Hal yang membedakan hanyalah terletak pada profesionalitas dimana portal berita umumnya memiliki struktur organisasi.

Untuk blog dan portal berita kelas bantam, mereka biasanya memanfaatkan dua metode. Pertama, melalui jasa pihak perantara atau pihak ketiga (misalnya Google); dan kedua, melalui sponsor langsung. Jika menggunakan metode pertama, biasanya rupiah yang didapatkan akan dihitung berdasarkan jumlah iklan yang dilihat pengunjung dan berdasarkan jumlah klik atas iklan oleh pengunjung. Semakin banyak iklan yang bisa ditampilkan, jelas semakin besar pula potensi pundi-pundi rupiah mengalir. Tak jarang, blogger dan portal berita online mengkombinasikan dua metode tersebut untuk lebih memperbesar pundi-pundi penghasilan mereka.

Sangat banyak blogger yang bisa teman-teman pembaca sekalian jadikan inspirator. Satu diantaranya adalah Linda Ikeji, seorang model asal benua Afrika yang berdasarkan penelusuran admin Pajokka diketahui dapat meraup lebih dari $300 atau sekitar Rp. 4.400.000 per-hari hanya dari blog pribadinya. Tertarik untuk mengembangkan blog juga? Percayakan hosting dan domain teman-teman sekalian hanya pada Hosting Terbaik Indonesia.

3. Kontes

Sejak awal blogging trend di masyarakat, banyak perusahaan-perusahaan yang memilih untuk mempromosikan produk atau jasa mereka melalui kontes blog. Biasanya, kalian hanya diminta untuk menulis beberapa ratus kata sesuai dengan tenggat waktu serta tema yang diberikan penyelenggara dengan menyertakan beberapa link menuju halaman tertentu dari website penyelenggara. Cara ini tergolong ampuh mengingat hadiah-hadiah yang ditawarkan biasanya berkisar pada angka jutaan bahkan hingga puluhan juta rupiah. Terkadang, beberapa penyelenggara menjanjikan hadiah berupa barang.

Admin Pajokka sendiri telah beberapa kali mengikuti kontes blog. Memang tidak semuanya berbuah hasil.  Setidaknya admin telah berusaha semaksimal yang admin bisa. Adapun pencapaian yang tidak bisa admin lupakan adalah memenangkan sebuah kontes blog dengan hadiah sebuah iPhone 4S yang di tahun 2020 ini sudah tergolong sangat jadul. Tapi, seri iPhone yang berhasil dimenangkan admin Pajokka adalah seri iPhone terbaru saat itu. Selain itu, terdapat beberapa kontes lainnya yang pernah admin menangkan.

Meskipun cara ini bisa dibilang musiman dan terkesan “untung-untungan”, tapi tetap ada peluang yang menjanjikan yang bisa dicoba. Bukankah syarat memenangkan sebuah perlombaan adalah mendaftar pada perlombaan tersebut?! Ibarat lomba lari. Seberapapun kencangnya teman-teman mampu berlari, teman-teman dijamin tidak akan bisa memenangkan lomba jika tidak mendaftar. Benar, bukan?! Berkaitan dengan kontes blog, saat ini ada kontes blog yang harus teman-teman pembaca sekalian pertimbangkan.

 

Kontes tersebut diadakan oleh penyedia Hosting Terbaik Indonesia dengan total hadiah sebesar Rp. 15.000.000. Menggiurkan, bukan?! Tunggu apa lagi! Sebelum tenggat waktu berakhir, segera cek informasinya dengan mengklik banner diatas.

4. Donasi

Jika blog teman-teman sekalian telah memiliki pembaca setia, pertimbangkan untuk mendafkatkan blog yang teman-teman kelola pada pihak penyedia layanan donasi. Laporan dari beberapa blog lain menyebutkan bahwa donasi pembaca kepada blogger dapat mencapai angka ratusan dollar per-bulannya. Saat ini, telah banyak situs-situs pihak ketiga yang layanannya bisa teman-teman manfaatkan untuk menampung donasi mereka untuk kemudian diteruskan kepada teman-teman. Namun, biasanya pihak penyedia jasa akan memotong persenan dari donasi tersebut. Jika teman-teman sekalian tidak ingin ada potongan-potongan, teman-teman bisa memanfaatkan widget yang berisi informasi kemana donasi harus pembaca salurkan. Hal yang perlu diingat bahwa metode ini berbeda dengan meminta. Donasi adalah bentuk penyaluran tanda terima kasih pembaca yang sudah terlanjur senang pada karya-karya teman-teman sekalian.

Blogging memang menggiurkan. Tapi saya tidak bisa membuat blog.

Apakah pernyataan diatas sesuai dengan keadaan teman-teman sekalian? Jika jawabannya ‘Iya’, maka teman-teman sangat beruntung karena membaca tulisan ini. Saat ini keahlian menulis kode-kode pemrograman tidak lagi dibutuhkan untuk membuat sebuah blog profesional. Mengapa demikian? Karena telah banyak sekali blog engine gratis yang bisa teman-teman gunakan.

Exabytes Indonesia - Hosting Terbaik Indonesia


Wordpress adalah salah satu blog engine yang populer digunakan diseluruh dunia. Pada awal kiprahnya, platform blog Wordpress menjadi populer karena aspek fleksibilitas yang ditawarkan dimana pengguna dibolehkan untuk melakukan modifikasi sesuai dengan tujuan pembuatan website atau blog. Untuk memiliki website atau blog profesional berbasis Wordpress, teman-teman tentu akan membutuhkan hosting yang berfungsi untuk menampung semua data-data penunjang blog teman-teman serta domain yang berfungsi mengarahkan pengunjung ke website atau blog teman-teman. Berbicara masalah domain dan hosting, admin Pajokka akan membocorkan sebuah rahasia terkait pada siapa kepercayaan teman-teman seharusnya ditambatkan.

Exabytes Indonesia yang menawarkan paket hosting Wordpress terbaik merupakan satu-satunya tambatan yang pantas teman-teman sekalian lirik. Disana, paket yang ditawarkan beragam - mulai dari paket WP blogger yang cocok untuk ajang tes potensi pasar, WP Lite dengan fitur-fitur yang lebih mumpuni, WP Plus untuk para developer, dan WP Geek yang diperuntukkan kepada reseller hosting.

Exabytes Indonesia - hosting Wordpress terbaik

#2 Podcasting

Buat kalian yang kurang suka mengekspos diri kalian ke publik, Podcasting mungkin bisa menjadi pilihan yang menarik. Bekerja sebagai podcaster (pelaku podcasting) sebenarnya hampir sama dengan penyiar radio. Kita hanya dituntut untuk merekan suara kita yang membahas topik-topik tertentu untuk didengar oleh pendengar kita. Setelah merekam episode, kita tinggal mengunggahnya ke portal penyedia layanan podcast, memberi judul serta deskripsi, dan selesai.

Lantas, berapa banyak rupiah yang bisa dihasilkan melalui podcasting? Jumlahnya tentu tidak tetap - tergantung seberapa mampu kalian menghasilkan konten-konten audio yang berkualitas. Yang dimaksud dengan kualitas dalam hal ini meliputi kualitas topik serta kualitas teknis seperti kejernihan audio dan konsistensi kalian dalam mengunggah episode. 

Nama seperti Joe Rogan dilaporkan mampu meraup hingga 30 juta dollar Amerika dalam satu tahun hanya melalui channel podcast yang ia kelola. Nama lainnya sebut saja Karen Kilgarif dan Georgia Hardstark yang tercatat mampu meraup sebesar 15 juta dollar Amerika. Untuk mengikuti jejak mereka tentu tidak mudah. Sekali lagi, kualitas dan konsistensi adalah kuncinya. Cara ini jelas patut dicoba. Siapa tahu rezeki teman-teman pembaca sekalian ada di podcasting.

Pengalaman admin dari podcasting belumlah banyak. Terhitung sejak tahun 2019 lalu hingga tahun 2020, admin baru bisa menelurkan total 12 episode dengan total ribuan kali didengar. Meskipun demikian, admin melihat ada potensi besar untuk meraup rupiah dari podcast.

Untuk memaksimalkan cara tersebut, dan oleh karena banyaknya pendengar yang meminta skrip tertulis, admin memutuskan untuk membuat sebuah blog yang memuat materi-materi tertulis dari setiap episode yang admin terbitkan. Dari blog tersebut, admin turut menjual eBook karya admin sendiri, menawarkan produk pihak ketiga dari program afiliasi terbaik yang admin ikuti, serta membuka layanan donasi dari pendengar. Sebagai langkah awal, admin melakukan tes potensi pasar dengan memanfaatkan layanan blog gratis terlebih dahulu. Blog admin tersebut hanya menggunakan domain murah yang belum menggunakan hosting berbayar. Namanya juga tes potensi pasar. 

Kedepannya, admin berencana akan menambah layanan newsletter untuk menjangkau lebih banyak pendengar dan pembaca setia blog admin tersebut dan untuk menjalin komunikasi yang intens dengan mereka. Berkenaan dengan rencana lanjutan ini, solusi email marketing yang jitu telah admin dapatkan dari Exabytes Indonesia. Mohon doa dari teman-teman pembaca sekalian agar usaha serta upaya admin Pajokka kali ini senantiasa dilancarkan oleh Yang Maha Kuasa.

#3 Marketplace & Media Sosial

Bagi kalian yang memiliki barang atau jasa yang potensial untuk dikomersilkan, melirik situs-situs marketplace mungkin bisa menjadi pilihan. Semua tahu, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama satu semester terakhir ini menyebabkan toko-toko harus ditutup. Saat keadaan dinilai sudah mulai normal, para pelaku usaha tetap diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Memang ada kelonggaran, tapi semua tahu bahwa keadaan tidak lagi serupa dengan saat-saat sebelum pandemi melanda. Pendek kata, pandemi ini jelas mempengaruhi omset.

Dengan bergabung dalam marketplace, peluang barang dan jasa untuk dipasarkan yang selain bertambah besar, juga tidak akan berpengaruh langsung terhadap pandemi - misalnya dengan pembatasan jam operasional, dan lain sebagainya. 

Jika marketplace diibaratkan seperti toko atau lapak, maka toko atau lapak teman-teman dapat buka atau beroperasi selama 24 jam sehari-semalam. Demikian halnya karena internet memungkinkan calon pembeli untuk melihat-lihat isi lapak teman-teman meskipun teman-teman sekalian telah terlelap. Menggiurkan, bukan?!

Jika teman-teman sekalian tidak ingin terikat aturan pihak marketplace, memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram yang saat ini sedang digandrungi masyarakat juga merupakan ide yang bagus. Berbeda dengan marketplace, media sosial sedikit lebih fleksibel dalam hal aturan. Namun, teman-teman pembaca sekalian perlu memperhatikan psikologi calon pembeli yang biasanya lebih percaya terhadap marketplace ketimbang media sosial. Kunci inti untuk bermain dalam metode ini terletak pada bagaimana teman-teman sekalian membangun kepercayaan calon pembeli dan menjaga kepercayaan pelanggan.

#4 Menjual eBook

Menjual eBook mungkin masih terdengar asing ditelinga teman-teman sekalian. Cara ini sedikit agak rumit karena dibutuhkan keahlian teknis dalam hal menulis. Teman-teman yang suka menulis cerita atau novel sangat dianjurkan untuk mempertimbangkan cara ini. Saat ini, banyak sekali situs-situs yang siap mempertemukan karya tulis teman-teman dengan calon peminat yang potensial.

Admin Pajokka sendiri telah menerbitkan sebuah eBook dengan metode self-publishing. Buku kedua admin akan menyusul untuk diterbitkan secara mandiri dalam waktu yang tidak lama lagi. Fleksibilitas adalah nilai lebih yang paling admin suka dari metode meraup rupiah jenis ini. Dengan menerbitkan eBook dengan metode self-publishing, admin dapat menentukan harga dari karya tulis admin sendiri. Dengan begitu, admin merasa dapat berdiri di kaki sendiri tanpa harus terikat sekelumit aturan-aturan dari pihak lainnya.

Teman-teman pembaca sekalian yang juga hobi menulis atau yang telah memiliki tulisan, admin sarankan untuk mencari media-media online yang siap memajang karya teman-teman dalam etalase mereka. Namun, jika teman-teman sekalian ingin yang jauh lebih fleksibel, lagi-lagi, admin menyarankan agar teman-teman memanfaatkan website sebagai media pemasarannya. Seperti halnya yang telah admin lakukan, mulailah dari sebuah Domain Murah sebagai langkah awal. Jika potensinya besar, tampillah secara lebih profesional dengan salah satu layanan yang ditawarkan oleh Hosting Terbaik Indonesia

Hosting Terbaik Indonesia

#5 Youtube

Meski baru booming beberapa tahun terakhir ini, tapi rupiah yang bisa dihasilkan melalui Youtube tidak main-main. Banyak Youtuber, sebutan untuk penggiat Youtube, yang dilaporkan mampu meraup rupiah yang angkanya tidak main-main - banyak yang jutaan, beberapa menembus ratusan bahkan ada yang hingga milyaran rupiah per-bulannya.

Untuk cara ini, jujur, admin Pajokka belum bisa melakoninya karena kesibukan bekerja dan belajar. Olehnya, cara meraup rupiah melalui Youtube admin tempatkan pada slot terakhir. Admin yang masih berstatus sebagai mahasiswa ini belum dimungkinkan untuk banyak bermanuver karena kesibukan bergelut dengan penelitian akhir. Meskipun demikian, admin mempertimbangkan untuk menggeluti metode ini dalam waktu yang tidak lama lagi. Setelah admin benar-benar merasakannya, admin akan mengupdate tulisan ini dan membagikan pengalaman admin disini.

Saran dari Pajokka

Teman-teman sangat disarankan untuk mengkombinasikan beberapa diantara lima cara menghasilkan rupiah yang telah dipaparkan diatas. Bukankah semakin banyak pintu yang teman-teman buka maka semakin besar potensi penghasilan yang teman-teman bisa dapatkan?!

Saran dari admin yang harus teman-teman pertimbangkan adalah, apapun cara atau metode yang dipilih, teman-teman setidaknya harus mempunyai sebuah website atau minimal sebuah blog. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan profesionalitas teman-teman mengingat website atau blog telah menjadi standar atau parameter sebuah profesionalitas.

Modal memang diperlukan untuk itu. Bukankah setiap usaha membutuhkan modal?! Jika selama ini teman-teman masih meyakini ada bisnis atau usaha tanpa modal, maka teman-teman harus segera menghapus keyakinan tersebut. Tidur saja butuh modal energi dari makanan. Berapa dari teman-teman yang bisa tidur saat lapar? Jika tidur saja butuh modal, mencari rupiahpun butuh modal. 

Untungnya, sekarang kita semua hidup pada zaman dimana website atau blog bukan lagi merupakan barang mewah yang hanya bisa dimiliki oleh kaum-kaum tertentu saja. Lantas, berapa modal yang harus teman-teman keluarkan untuk membuat sebuah website atau blog? Jujur saja, sebagian penyedia domain dan hosting menawarkan dengan harga yang cukup fantastis. Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan yang jeli untuk menyeleksi pada siapa teman-teman harus berpartner. Sejak tahun 2001 silam, telah hadir Hosting Terbaik Indonesia yang menawarkan layanan hosting dan Domain Murah yang bisa teman-teman tebus dengan harga yang tidak akan menguras isi dompet yang sedang tipis-tipisnya akibat pandemi.

Hosting Terbaik Indonesia

Jika masih kurang percaya, gambar diatas mudah-mudahan bisa memecah keraguan teman-teman sekalian terkait benar-tidaknya saran yang admin suratkan dalam artikel ini. Jika kurang berkualitas atau bahkan sama sekali tidak berkualitas, mustahil institusi, lembaga serta perusahaan besar diatas mau berpartner dengan Exabytes Indonesia - penyedia hosting dan domain yang sejak tadi admin sebut-sebut sebagai penyedia Hosting Terbaik Indonesia. Bukan begitu?! Atau teman-teman masih kurang yakin? Untuk lebih meyakinkan teman-teman sekalian, berikut admin sertakan beberapa alasan yang akan menjawab berbagai pertanyaan ‘mengapa’ yang mungkin muncul dalam benak teman-teman sekalian.

Hosting Terbaik Indonesia

RODE Baseball Hat: Dari My RODE Cast untuk Pajokka

Setelah menggelar event bertajuk My RODE Cast 2020, produsen audio kenamaan RODE Microphones kembali menggelar event bertajuk My RODE Reel 2020 yang diperuntukkan kepada para filmmaker dari seluruh dunia. Pada event bertajuk My RODE Cast 2020, Pajokka yang mengumpulkan 7 episode untuk dikompetisikan hanya berhasil membawa pulang sebuah RODE Baseball Hat. 

RODE Baseball Hat Pajokka


My RODE Cast 2020 adalah event internasional pertama yang Pajokka ikuti. Serangan pandemi Covid-19 yang bahkan belum memuncak hingga pertengahan tahun 2020 benar-benar mengurung Pajokka saat itu. Untuk mengisi waktu karantina di rumah, ikut serta dalam kompetisi bertajuk My RODE Cast 2020 adalah salah satu dari sekian banyak pilihan. Semoga kita semua terhindari dari virus Covid-19 beserta fitnah yang mungkin ditimbulkannya.

Sayang sekali, hasil akhir dari kompetisi tersebut belum memihak pada Pajokka. Berkompetisi bersama ribuan kreator dari seluruh dunia memang tidak mudah. Terlebih, banyak dari kompetitor yang berkarya dengan modal peralatan yang mumpuni untuk memperebutkan banyak sekali produk-produk RODE Microphones. Saat itu, Pajokka berkarya hanya dengan GarageBand di iPad sebagai DAW software dengan Zoom H1n sebagai mikrofon.

Berkompetisi dalam My RODE Cast tergolong unik karena penyelenggara tidak menentukan kriteria pemenang layaknya kontes-kontes atau kompetisi-kompetisi yang biasanya diadakan di Indonesia. Saat itu, peserta hanya diarahkan untuk membuat karya dengan kriteria yang sangat-sangat umum - yakni episode podcast yang mampu memikat hati para juri.

Sebagai hadiah hiburan atas keikut-sertaan Pajokka dalam event My RODE Cast 2020, dan karena Pajokka ternyata masuk dalam daftar 1000 pengirim konten pertama, RODE Baseball Hat dihadiahkan kepada Pajokka dengan estimasi pengiriman Australia - Indonesia selama kurang lebih satu bulan. Saat ini, RODE Baseball Hat telah berada dalam penguasaan Pajokka. Terima kasih untuk RODE Microphones atas apresiasi ini. Untuk rencana berikutnya, Pajokka sedang menimbang-nimbang peluang untuk ikut meramaikan kompetisi tahunan bertajuk My RODE Reel 2020 dengan total hadiah sebesar 1 juta dollar.

Energi Untuk Indonesia: Sebuah Narasi

Indonesia, menurut jurnal akademik yang terpublikasi tahun 1987, disebut sebagai negara dengan surplus minyak sebanyak 400.000 barel per hari. Produksi minyak pada tahun-tahun sebelum dilaksanakannya penelitian tersebut dilaporkan sebesar 1,7 juta barel per hari dimana estimasi total pengeluaran harian pada waktu itu adalah sebesar 1,3 juta barel (Sadli, 1987). Tapi, itu cerita puluhan tahun silam. Saat ini, cerita telah berganti episode.

Artikel yang diterbitkan oleh Economic Times pada April 2020 lalu mengungkap bahwa jika pandemi yang pertama kali diidentifikasi dengan istilah SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus-2) atau nCov-2 (novel coronavirus) dan belakangan diperkenalkan lagi dengan istilah Covid-19 (coronavirus disease 2019) berkembang menjadi krisis keuangan, maka pengurangan daya saing energi terbarukan akan menjadi resiko terlogis yang harus ditanggung. Tidak perlu bertanya siapa yang akan menanggung dampaknya karena nalar logis semua manusia yang berpikir tentu bisa menebaknya secara akurat.

Wabah yang masih sedang bergentayangan saat ini memang menambah PR para pelaku sektor energi dunia - baik secara kuantitas maupun kualitas. Namun tidak berarti bahwa jika wabah tidak menyerang maka energi dunia akan baik-baik saja. Pernyataan tersebut tersurat secara eksplisit dalam bab berjudul “The Asia Pacific Energy Dilemma” yang disumbang oleh Wu, Brown, dan Siddiqi dalam buku berjudul “Asia's energy future: regional dynamics and global implications” (2007) yang menjelaskan bahwa negara-negara dalam regional Asia Pasifik membutuhkan konsumsi energi enam kali lebih besar para rentang tahun 1965 hingga 2005. Fakta tersebut menekankan bahwa negara-negara yang berada dalam kawasan Asia Pasifik harus menyiasati masalah itu dengan melakukan net import (impor tanpa ekspor) atas sumber energi berbasis fosil (Alami, 2017). Pada tahun dipublikasikannya dua literatur akademik tersebut, istilah Covid-19 belum diperkenalkan.

Dalam publikasi berikut, penulis mencoba menarasikan kegelisahan penulis khususnya yang berkenaan dengan sektor energi. Benar bahwa alam semesta dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Namun isu yang diulas dalam narasi ini bukan sekadar fenomena alam yang dapat dinormalkan secara alami dalam waktu singkat. Dibutuhkan campur tangan manusia untuk menormalkannya. Tidak perlu terampil. Untuk memegang andil, kita semua hanya perlu peduli.

Ibarat fenomena gunung es, energi dan mineral dapat diibaratkan sebagai bongkahan besar gunung es yang tidak tampak. Sektor lainnya seperti ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik mewakili bongkahan kecil gunung es yang tampak dari permukaan laut. Jika kehidupan ini diibaratkan seperti sebuah film, maka energi adalah aktor dibelakang layar yang memegang peran krusial. Sebelum terlalu jauh berbicara masalah politik, pendidikan, sosial, dan masalah-masalah lainnya, mari kita bicarakan dulu masalah energi dan mineral yang tanpa keduanya, seluruh masalah akan benar-benar menjadi masalah.

Rasio Elektrifikasi Nasional

Oleh penulis, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dipandang telah berhasil membuktikan keseriusasnnya dalam mewujudkan pemerataan sumber daya listrik kepada masyarakat. Hal tersebut dibuktikan melalui prestasi peningkatan rasio elektrifikasi nasional yang saat ini telah menembus angka 99.48%. Artinya, Kementerian ESDM masih ‘berhutang’ 0.52% lagi agar pemerataan distribusi listrik mencapai angka maksimal. Dalam notulen rapat terbatas seperti yang dilansir dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, angka tersebut mendapat perhatian khusus dari Presiden Republik Indonesia dengan penekanan pada peringkat Indonesia yang masih berada dibawah Malaysia.

Pajokka.my.id - Sumber gambar: setkab.go.id
Sumber gambar: www.setkab.go.id

Total jumlah penduduk Indonesia yang unggul 8 kali lipat lebih banyak dari jumlah penduduk Malaysia (269.600.000:32.366.000), perbandingan luas wilayah kedua negara dimana Indonesia unggul lebih dari 5 kali lipat dari luas wilayah Malaysia (1.905.000;329.847 km kuadrat), serta kontur wilayah Indonesia yang tersusun dari ribuan pulau, membuat Indonesia harus menghadapi tantangan yang berkali-kali lipat lebih berat.

Kinerja Kementerian ESDM dalam peningkatan tingkat elektrifitas nasional yang nyaris menyentuh 100% oleh penulis telah dianggap luar biasa. Meskipun demikian, penulis mendukung penuh penekanan Presiden Indonesia yang terus memicu dan memacu Kementerian ESDM mewujudkan rasio elektrifikasi pada persentase maksimal karena hal ini jelas senada dan seirama dengan tujuan kemerdekaan - seperti yang lantang disuarakan bapak Soekarno dalam Pembukaan Parlemen Indonesia Serikat tahun 1950 silam bahwa “tujuan Indonesia merdeka adalah untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.” Lebih lanjut, dalam laman Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dijelaskan bahwa “negara tidak boleh menunda-nunda atau mempersulit pemenuhan hak warga negara untuk menikmati pelayanan tenaga listrik.”

Hingga tahap ini, kita semua memang pantas berbangga atas pencapaian pemerintah yang dalam hal ini dimotori oleh PT. PLN dibawah komando Kementerian ESDM terkait upaya pemenuhan kebutuhan listrik untuk warga negara. Namun sekali lagi, narasi ini tidak fokus pada pencapaian 99.48% dan tidak pula fokus pada sisa target yang tersisa 0.52%. Ada satu masalah fundamental dan esensial yang mungkin luput dari fokus kita semua; yakni tentang ketersediaan cadangan energi yang semakin hari semakin menipis.

Energi Baru Terbarukan (EBT): Akumulasi Kinerja Kementerian ESDM di Pulau Sulawesi

Dari lima subsektor yang dihadirkan Kementerian ESDM untuk menopang energi bangsa melalui ketenagalistrikan, pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) serta konservasi energi menjadi opsi yang dianggap penulis paling reliabel untuk menyiasati problema keterbatasan cadangan energi saat ini. Jika demikian solusinya, maka pertanyaan yang selanjutnya muncul pasti akan diawali dengan kata tanya “bagaimana”. Dengan modal pencapaian sementara, seperti yang diungkap dalam laman Indonesia.go.id, dimana kontribusi energi baru dan terbarukan di Indonesia telah mencapai angka 13,42% hingga Mei 2019, penulis percaya penuh bahwa Indonesia melalui perpanjangan tangan Kementerian ESDM mampu untuk konsisten dalam mewujudkan pemerataan listrik khususnya dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) atau yang juga dikenal dengan istilah energi hijau. Adapun inovasi dan pembaruan yang telah terlaksana tergambar pada rangkaian paragraf dibawah ini. Berikut ini hasil kinerja Kementerian ESDM di pulau Sulawesi. 

Di provinsi penulis berdomisili, tepatnya di provinsi Sulawesi Selatan, telah terdapat dua kabupaten yang memiliki pembangkit listrik tenaga angin; yakni PLTB Sidrap yang berlokasi di perbatasan Kota Parepare dengan Kabupaten Sidenreng Rappang dan PLTB Tolo di Kabupaten Jeneponto. PLTB Sidrap yang merupakan PLTB perintis di Indonesia ini diperkirakan dapat memasok kebutuhan listrik untuk 70.000 meteran listrik sebesar 900 VA sementara PLTB Tolo yang terletak di Kabupaten Jeneponto, berjarak sekitar 300km dari Kabupaten Sidenreng Rappang, diperkirakan dapat memasok listrik untuk 300.000 pelanggan 900 VA. Sampai disini, tepuk tangan yang meriah harus digemakan atas upaya penghematan cadangan sumber energi yang telah cukup signifikan - setidaknya pada wilayah provinsi Sulawesi Selatan.



Di provinsi Sulawesi Tengah dan provinsi Gorontalo, PLTA Poso dan PLTA Suwawa, Kabupaten Bone Bolango dengan kapasitas 10 MW juga telah direalisasikan pemerintah dibawah komando Kementerian ESDM. Sementara di Mamuju, provinsi Sulawesi Barat, akan menyusul dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya-nya (PLTS). Masih dari pulau Sulawesi, pemerintah juga mencanangkan pemaksimalan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) pada wilayah provinsi Sulawesi Tenggara. Keseriusan pemerintah terlihat jelas dari uraian singkat tersebut. 

Toraja Utara dan Tana Toraja: Sebuah Proposal

Masih dari pulau Sulawesi. Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Tana Toraja yang terletak diarah utara provinsi Sulawesi Selatan yang selama ini hanya terkenal akan potensi pariwisata dengan alam pegunungannya yang indah sebenarnya bisa menjadi tuan rumah untuk satu pembangkit listrik tenaga angin. Dengan kontur dataran yang didominasi pegunungan, penulis berharap agar ikon Sulawesi Selatan ini dapat menjadi tuan rumah untuk beberapa pembangkit listrik tenaga angin.

Seperti kata pepatah, ‘sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Penulis berpandangan bahwa jika pemerintah sudi membangun pembangkit listrik tenaga angin di dua kabupaten yang terkenal dengan rumah adat ‘tongkonan’-nya tersebut, maka selain negara dapat menghemat cadangan energi, potensi pariwisata pada dua kabupaten tersebut juga dapat meningkat yang tentu akan berimbas pada meningkatnya pendapatan daerah.

Energi Untuk Indonesia: Dari Masyarakat Untuk Indonesia

Melakukan memang tidak pernah semudah bernarasi. Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis mencoba meramu solusi sebagai jawaban dari berbagai pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya “bagaimana” seperti yang telah disinggung sebelumnya. Berikut dibeberkan beberapa solusi praktis dari penulis yang bisa bersama-sama kita lakukan guna menghindarkan dunia, khususnya Indonesia, dari ancaman krisis energi dan mineral. Upaya-upaya praktis berikut ini, selain berarti membantu pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas energi di Indonesia, juga berarti memberikan kehidupan yang layak untuk anak dan cucu kita kelak.

#1 Menggalakkan Riset Mandiri

Mahasiswa adalah kalangan yang mengemban kewajiban melakukan penelitian. Selain itu, dosen serta lembaga-lembaga penelitian lainnya juga tidak lepas dari kewajiban tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, untuk mendapatkan data terkait banyak variabel yang berkenaan dengan energi dan mineral. Misalnya, data tentang potensi pengeksplorasian energi baru dan terbarukan di daerah tertentu, data tentang hasil eksperimentasi penelitian yang solutif dan produk akhir dari penelitian pengembangan (research and development) yang berpotensi untuk diproduksi massal dan diadopsi/diadaptasi.

Hal tersebut menjadi penting karena karakteristik tiap-tiap wilayah berbeda-beda. Masing-masing area memiliki kekhasan masing-masing sehingga diperlukan sosok-sosok potensial diluar pemerintah, misalnya dari kalangan akademisi, untuk membuka celah melalui keahlian atau expertise mereka.

Berdasarkan data dari sebuah laman (sumber: Quipper Kampus), tercatat tak kurang dari 170 universitas yang menaungi jurusan Teknik Elektro di Indonesia. Dalam satu semester, jika satu kampus mampu menyeminarkan 20 mahasiswa dan mahasiswi yang menjadikan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai tema sentral penelitian akhir mereka, maka jika 170 universitas melakukan hal yang sama, akan didapatkan 3.400 hasil penelitian yang bisa menjadi bahan pertimbangan. Angka tersebut baru estimasi 20 mahasiswa/mahasiswi dalam 6 bulan atau satu semester saja. Jika dosen elektro yang akan menggarap kewajiban penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta mahasiswa program pascasarjana turut dilibatkan, jumlahnya jelas melejit jauh diatas angka 3.400.

Untuk memaksimalkan ide penulis ini, dibutuhkan sinergi antar-kementerian yang dalam hal ini melibatkan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam pelaksanaannya, sosialisasi terkait urgensi penelitian dibawah tema ‘Energi Baru dan Terbarukan’ harus dilakukan oleh para dosen pembimbing melalui arahan dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.

#2 Melibatkan Pelaku Indsutri Kreatif

Narasi ini ditulis dalam rangka mengikuti lomba menulis bertemakan ‘Energi untuk Indonesia’ yang diadakan oleh Kementerian ESDM. Kegiatan ini tentu dimaksudkan setidak-tidaknya untuk menumbuhkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terkait isu ancaman krisis energi melalui narasi dan untuk menyebarkan pentingnya isu tentang pemanfaatan ‘Energi Baru dan Terbarukan untuk Indonesia’ kepada kalangan masyarakat. Kegiatan ini jelas manjur dan efektif. Namun, hasil akhir dari even seperti ini - menurut hemat penulis - hanya berorientasi pada teori semata. 

Kedepannya, selain melibatkan jurnalis dan blogger, penulis menaruh harapan besar kepada Kementerian ESDM agar dapat lebih menggemakan dan menggalakkan pengadaan even yang lebih berorientasi pada produk kongkrit, misalnya dengan mengadakan kompetisi desain dan pengembangan produk-produk hemat energi khusus untuk para pelaku industri kreatif. Menurut penulis, even-even seperti itu akan lebih tepat guna mengingat produk-produk hasil karya anak bangsa dapat langsung dilihat dan dirasakan buktinya. Setelah melewati siklus ‘uji, revisi, dan evaluasi’ yang berulang, bukan tidak mungkin produk-produk karya anak bangsa yang dianggap reliabel dan praktis dapat diproduksi dan digunakan secara massal.

Dengan merutinkan pelaksanaan even-even yang lebih berorientasi pada produk, peluang Kementerian ESDM untuk menyerap, mengadopsi, dan mengadaptasi ide-ide unik dari masyarakat terkait pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) tentu akan semakin besar. Dengan begitu, Indonesia diharapkan dapat menjadi percontohan negara-negara lain dalam pemanfaatan energi hijau.

#3 Penggunaan Panel Listrik Tenaga Surya Massal

Listrik benar merupakan kebutuhan primer yang menyokong pemenuhan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Tanpa listrik, roda perekonomian masyarakat akan terhenti. Tanpa listrik, mobilitas masyarakat juga dapat terhambat. Ironinya, cadangan energi semakin hari semakin berkurang. Realita ini dapat dimanfaatkan sebagai isu penggerak agar masyarakat dapat segera beralih kepada teknologi ramah lingkungan yang hemat energi.

Masyarakat dapat mewujudkan kepedulian mereka terhadap energi dengan menggunakan panel listrik tenaga surya sebagai penyuplai energi listrik untuk kebutuhan rumahan. Berdasarkan riset pustaka yang dilakukan penulis, rentang biaya total instalasi sebuah panel listrik tenaga surya berada dibawah harga sebuah sepeda motor bebek.

Ironi kemacetan yang melanda kota-kota besar di Indonesia merupakan sebuah bukti bahwa kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia telah siap untuk sebuah perubahan besar. Jika sepeda motor bukan lagi merupakan barang mewah bagi mayoritas masyarakat Indonesia, maka tentu demikian halnya dengan panel surya yang rentang harga instalasinya berada dibawah sepeda motor. Untuk memuluskan rencana ini, peran pemerintah untuk menyosialisasikan, memberi subsidi serta kompensasi bagi masyarakat yang akan beralih ke panel surya tentu akan sangat berpengaruh. Hal serupa juga perlu diberlakukan untuk perusahaan dan industri yang merupakan pelaku pemakaian energi skala besar.

Oleh penulis, isu penggunaan panel listrik tenaga surya oleh perusahaan dan industri hingga oleh kalangan sipil dipandang perlu diangkat ke permukaan - senada dan seirama dengan apa yang tersurat dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17/2013 tentang pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik (PLTSF). Jika saja hal ini bisa dijadikan sebagai isu yang urgen, maka negara dapat menghemat cadangan energi yang ada. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi model dan percontohan negara-negara di dunia dalam hal penghematan cadangan energi.

#4 Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)

Jika pemasangan panel surya memberatkan secara finansial, pemakaian lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) adalah opsi solutif. Hal ini telah disosialisasikan pada beberapa wilayah dan telah direalisasikan oleh Kementerian ESDM pada beberapa daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal. Kedepannya, pemerintah melalui Kementerian ESDM diharapkan dapat lebih garang menyosialisasikan penggunaan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) ini hingga ke kalangan masyarakat agar ketersediaan energi untuk Indonesia dapat lebih terjamin dengan pertimbangan bahwa Indonesia merupakan negara tropis.

Lampu Penerangan Jalan Berbasis Panel Surya
Lampu Penerangan Jalan Berbasis Panel Surya

Dilansir dari sebuah jurnal yang terpublikasi pada 2011 lalu, dijelaskan bahwa potensi energi matahari di Indonesia dapat mencapai 5 kWh/m kuadrat/hari (Rumbayan, 2012). Jika angka tersebut konsisten, maka tak kurang dari 150 kWh/m kuadrat/hari bisa digunakan. Potensi pemanfaatan panel surya sebagai energi alternatif di Indonesia juga didukung oleh data dari World Bank yang dirilis pada tahun 2017. Meskipun publikasi tersebut menunjukkan angka yang sedikit lebih rendah, yakni hanya sebesar 3.4 hingga 4.4 kWh/meter kuadrat/hari, namun hal tersebut tidak boleh membuat Indonesia pesimis terhadap pemanfaatan potensi energi surya sebagai energi alternatif.

#5 Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pelat Hitam

Dewasa ini, terlihat bagaimana hukum alam masih tetap eksis. Dalam kurun satu dekade terakhir, dapat kita lihat bagaimana pola pemakaian transportasi umum kini telah berubah dari pola konvensional kepada yang berbasis internet. Dari sektor lainnya, pola pemakaian energi juga harus segera bertransformasi. Seribu satu alasan dapat disebutkan untuk menjawab pertanyaan ‘mengapa’ yang timbul. Poin ini adalah cara yang paling sederhana yang dapat kita lakukan untuk sebuah perubahan besar.

Masyarakat yang awam dapat menunjukkan kontribusi nyata mereka terhadap perbaikan energi dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Bertahun-tahun silam, isu tersebut telah nyaring digaungkan. Jika dahulu narasi yang diangkat hanya berkenaan dengan pengikisan lapisan ozon yang berdampak pada perubahan cuaca, kini isu tersebut harus ditambah dengan isu keterbatasan cadangan energi dan perlunya energi baru dan terbarukan.

Penting bagi kita semua untuk mulai mengubah pola berpikir konvensional dan menggantinya dengan pola pikir modern. Pemakaian kendaraan pelat hitam, selain tidak baik untuk lapisan ozon juga dapat mengurangi cadangan energi.

Beruntung dewasa ini telah banyak komunitas sepeda yang menampakkan eksistensi di permukaan. Pemakaian sepeda yang telah mulai menjadi gaya hidup wajib diapresiasi pemerintah. Sebagai imbalannya, masyarakat dapat berperan secara proaktif dalam mengurangi konsumsi cadangan energi yang sekaligus memperbaiki kualitas udara di bumi. Meskipun demikian, pemerintah dipandang masih perlu untuk memaksimalkan gaya hidup positif ini. Misalnya dengan menyediakan lajur khusus pesepeda, memfasilitasi area parkir untuk para sepeda pada titik-titik keramaian, serta menjamin keamanan sepeda yang ditinggal pemiliknya.

Kesimpulan

Dengan mempertimbangkan poin-poin yang telah penulis uraikan diatas, diharapkan agar narasi ini dapat menjadi pemicu segenap masyarakat Indonesia, khususnya pembaca artikel ini, untuk berpikir jauh kedepan dengan cara mencurahkan sedikit perhatian kepada keadaan energi dan mineral saat ini dengan prinsip dasar bahwa ‘jika kita belum mampu berkontribusi aktif, setidaknya kita sadari dulu isu sentralnya - bahwa semakin hari cadangan energi semakin berkurang’.

Dengan menimbang bahwa cadangan minyak bumi dan gas serta mineral dan batubara semakin hari semakin menipis, dari lima sub-sektor yang dihadirkan Kementerian ESDM untuk menunjang sektor ketenagalistrikan - minyak dan gas; mineral dan batubara; energi baru terbarukan dan konservasi energi; dan kegeologian; energi baru dan terbarukan serta konservasi energi telah masuk kategori wajib untuk kita maksimalkan. Penulis percaya bahwa Indonesia tidak kekurangan orang pintar dan cerdas sehingga ide tersebut tentu menjadi tidak mustahil untuk dilakukan.

Semua tahu bahwa bumi ini bukan hanya milik kita yang hidup sekarang ini. Mengingat apa yang telah dan sedang kita nikmati saat ini tak lepas dari warisan para pendahulu kita semua, maka kita semua berkewajiban untuk meneruskan warisan serupa untuk anak dan cucu kita kelak. Rasanya sangat tidak adil jika para penerus kita nantinya harus hidup dibawah kepayahan dalam masalah energi yang hanya kita sisakan sedikit untuk mereka.

Memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia, adalah kewajiban yang bersifat absolut - poin yang tidak bisa ditawar lagi. Pelibatan kalangan akademisi, para pelaku industri kreatif, hingga masyarakat dalam upaya menemukan ide-ide baru dan unik yang sesuai dengan keadaan dan tantangan wilayah Indonesia yang variatif diusulkan penulis untuk dilakukan sesegera mungkin. Selain itu, pelaku industri serta masyarakat sebagai konsumen juga wajib didorong untuk berperan proaktif dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang saat ini telah memungkinkan untuk dimanfaatkan - misalnya penggunaan tenaga listrik panel surya atau alat eletronik hemat energi - sembari secara paralel melaksanakan agenda pengeksplorasian sumber-sumber energi baru.

Zoom H8: Field Recorder dengan 12 Input

Produsen audio kenamaan Zoom baru-baru ini merilis The All New Zoom H8. Seri ini merupakan seri handy recorder teraktual yang dirilis dengan 6 input. Dengan aksesoris tambahan, input pada Zoom H8 bisa ditingkatkan menjadi 8 input dengan Zoom EXH-6 bahkan hingga 12 input dengan menggunakan Zoom EXH-8. Tertarik untuk memiliki Zoom H8? Simak dulu ulasan Pajokka tentang Zoom H8 berikut. 


Penampakan The All New Zoom H8 ini terlihat sedikit berbeda dibanding dengan seri-seri Zoom handy recorder sebelumnya seperti Zoom H5 dan Zoom H6 yang sangat laris dipasaran. Kali ini, Zoom merilis handy recorder seri teranyarnya dengan bentuk fisik yang menyerupai angka 8 - sesuai namanya.


Fitur Zoom H8

Beberapa fitur menarik dari Zoom H8 ini adalah hadirnya beberapa presets seperti musik untuk merekam musik, podcast untuk merekam percakapan multi-persons, dan field recorder untuk merekam sampel-sampel suara yang biasanya digunakan oleh para film-maker. Selain itu, Zoom H8 juga dilengkapi dengan input low impedance atau Hi-Z, pada input A dan B, yang memungkinkan penggunanya untuk merekam instrumen seperti gitar dan bass. Pemilihan preset dapat dilakukan melalui layar touch screen yang berukuran lumayan.

Satu fitur tambahan yang tidak dimiliki seri sebelum-sebelumnya adalah dimungkinkannya pengguna untuk me-remote dan me-monitor proses rekaman melalui perangkat iOS dengan tambahan aksesoris yang diidentifikasi dengan nama Zoom BTA-1.


Kekurangan Zoom H8: Opini Subjektif Pajokka

Zoom H8 hadir dengan sedikit minus saja. Pertama yang paling mencolok adalah tipe koneksinya yang masih menggunakan micro-USB. Di tahun 2020, seharusnya koneksi in-out perangkat digital dan elektronik sudah menggunakan USB type C - demikian pendapat Julian Krause, salah satu reviewer alat-alat audio. Selain itu, mode perekaman yang mentok pada frekuensi 96kHz juga dianggap ‘nanggung’. Meskipun demikian, admin Pajokka merasa frekuensi tersebut sudah sangat cukup - bahkan lebih dari cukup - untuk menghasilkan rekaman kualitas jernih.

Mengenai build quality dari Zoom H8, material utamanya masih menggunakan hard plastic. Beberapa reviewer turut mengomentari desainnya yang tidak lazim. Ketika seluruh input terpakai, unit Zoom H8 akan terlihat mirip laba-laba. Tapi berbicara masalah desain, admin Pajokka merasa itu tergantung selera pengguna. Para pengguna juga tentu akan lebih menitik-beratkan aspek fungsi dan kualitas ketimbang desain.

Konklusi

Bersamaan dengan hadirnya Zoom H8, Zoom juga turut menghadirkan beberapa aksesoris baru seperti Zoom BTA-1, Zoom VRH-8, dan Zoom EXH-8 yang belum dikonfirmasi apakah memungkinkan untuk disematkan pada seri-seri Zoom sebelumnya misalnya pada Zoom H6, H5, dan F1. Dukungan berbagai macam aksesoris adalah nilai lebih yang belum dipikirkan oleh kompetitor. Sebagai konklusi akhir, Zoom H8 layak untuk ditunggu.