The F2 features 32-bit float recording technology, allowing you to record the loudest audio signals without worrying about clipping. It will also record the quietest signals in beautiful detail. And the best part is you don’t have to worry about setting the gain. Just plug in the lav and hit record.
iRig Pre HD: Interface untuk Travel Podcasters, Voice Over Artists
Setelah sebelumnya mengulas tentang RODE NT-USB Mini, kali ini Pajokka akan mengulas tentang iRig Pre HD yang memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan RODE NT-USB Mini. Bedanya, iRig Pre HD berbentuk audio interface saja - tanpa mic. Artinya, teman-teman harus membeli mikrofon secara terpisah untuk merasakan fungsinya.
Di Indonesia, device besutan IK Multimedia ini dibanderol dengan harga Rp. 1.7xx.xxx. Setelah menebus iRig Pre HD, teman-teman berhak menikmati kualitas rekaman yang super jernih. Demikian halnya karena IK Multimedia membenamkan low noise preamp yang kedalam iRig Pre HD.
iRig Pre HD dibekali dengan sebuah input berjenis XLR 3 pin untuk mengoneksikan mikrofon. Selain itu, terdapat pula sebuah jack berukuran 3.5mm untuk headphone monitoring. Tersedia pula putaran mekanikal untuk mengatur gain level dari input dan outputnya.
Pada sisi atas, terdapat sebuah colokan micro-USB yang berfungsi untuk mengoneksikan iRig Pre HD ke gawai atau ke laptop. iRIg Pre HD dibekali dengan dua tipe kabel konektor - micro-USB ke Apple lightning untuk sambungan ke perangkat iOS dan micro-USB ke USB tipe B untuk ke laptop. Sayang sekali, device ini hanya mendukung sambungan ke iOS device saja - yakni iPhone dan iPad. Sebagai catatan, jika anda mempunyai iPad Pro 2020 yang telah menggunakan koneksi USB type-C, anda akan membutuhkan konektor tambahan untuk menyambungkannya dengan iRig.
iRig Pre HD memiliki rumah baterai namun sangat disayangkan karena baterai yang disematkan kedalamnya hanya berfungsi untuk menyalakan phantom power saja. Ini berarti bahwa ketika iRig Pre HD disambungkan ke laptop atau perangkat iOS, iRig Pre HD harus menerima daya dari device yang anda sambungkan. Dengan begitu, pastikan anda menggunakan iRig Pre HD hanya ketika daya laptop atau perangkat iOS anda terisi penuh. Selain itu, banyak pengguna iRig Pre HD yang mengeluhkan kecilnya gain dari iRig Pre HD ini. Berdasarkan data yang dirilis oleh IK Multimedia, gain yang mampu diberikan iRig Pre HD hanya sekitar 45dB saja. Ini berarti bahwa seluruh rekaman mentah yang diambil menggunakan iRig Pre HD masih harus masuk kedalam tahap editing - paling tidak boost gain - agar hasilnya lebih maksimal.
Pajokka adalah salah satu orang yang penasaran dengan kualitas dari interface ini. Sayang sekali, per September 2020, barang ini sudah sangat langka - bahkan nyaris tidak ada lagi dipasaran. Demikian halnya dengan iRig Pro I/O yang per September 2020 juga sudah langka dipasaran. Jika teman-teman menginginkan device ini, silahkan cari alternatif lain.
TC Helicon Go Solo adalah salah satu dari alternatif iRig Pre HD. Sayang sekali, hingga September 2020, TC Helicon belum masuk Indonesia. Ketersediaannya di pasar internasional juga belum ada, padahal Go Solo sudah beberapa bulan dirilis.
Zoom Podtrak P8 Akhirnya Dirilis Zoom Corporation
Dari serinya, bisa ditebak bahwa Zoom Podtrak P8 dikhususkan untuk para podcaster dengan bekal 8 buah mic input. Setelah baru-baru ini Zoom Corporation merilis Zoom Podtrack P4, kini giliran Podtrak P8 yang merupakan kakak dari seri P4 diperkenalkan ke publik.
Fitur Unggulan Zoom Podtrak P8
Dari gambar diatas, terlihat bahwa Zoom Podtrak P8 sekilas nyaris mirip dengan RODECaster dari segi fisik. Zook Podtrak P8 juga dibekali dengan faders sebagai gain input-nya dengan dedicated mute button untuk setiap channel. Selain itu, keberadaan pads untuk sound effect juga langsung mengingatkan kita pada RODECaster.
Meskipun Podtrak tipe ini menyematkan angka 8 pada serinya, namun Podtrak P8 tidaklah sepenuhnya memiliki 8 buah input. Total hanya terdapat 6 buah input berjenis 3-pin XLR. Seperti kebiasaan Zoom Corporation pada produk-produknya, fitur 8 input hanya memungkinkan jika kita membeli aksesoris tambahan untuk membuatnya benar-benar menjadi 8 input.
Seperti layaknya Podtrak P4, seri Podtrak P8 juga dibekali dengan dedicated volume output untuk masing-masing inputnya. Dengan demikian, penggunanya dapat mengatur level output sesuai dengan toleransi pendengaran masing-masing.
Salah satu hal yang membedakan Podtrak P8 dengan Podtrak P4 adalah keberadaan layar sentuh yang dapat digunakan untuk kustomisasi. Hal ini tentunya dapat sangat memudahkan penggunanya dalam hal kustomisasi karakter suara yang diinginkan.
Berikut ini beberapa fitur Podtrak P8 berdasarkan informasiyang dirilis Zoom Corporation dalam laman resminya.
Low Cut
Fitur ini berfungsi untuk mengurangi kebisingan frekuensi rendah seperti suara AC, suara jalan, getaran, dan suara-suara lainnya.
Compressor/DeEsser
Fungsi utama dari compressor adalah untuk menjaga stabilitas dinamika input - dalam hal ini input analog berupa suara yang direkam. Dengan adanya fitur ini, suara anda dapat terdengar lebih profesional dan berkarakter.
Selain beberapa fitur diatas, masih terdapat beberapa fitur lainnya seperti tersedianya saluran khusus yang berfungsi untuk merekam panggilan telepon. Selain itu, Podtrak P8 juga dibekali dengan fitur Mix-Minus yang mampu mencegah gema dan umpan balik (feedback/storing) kepada orang yang ditelepon. Dua fitur ini jelas sangat memudahkan para podcaster dalam perekaman wawancara jarak jauh.
Tombol On Air
Ketika tombol On Air dinonaktifkan, seluruh aktivitas masih dapat terdengar melalui headphone output namun tidak akan direkam. Fitur ini sangat bermanfaat ketika sesi podcast anda sedang break.
Audio Interface
Selain sebagai recorder atau perekam, Zoom Podtrak P8 juga dapat difungsikan sebagai audio interface. Untuk mengkoneksikannya, cukup sambungkan Podtrak P8 ke PC/laptop/gawai anda melalui koneksi kabel tipe C.
Battery-powered
Satu fitur unggulan dari Podtrak P8 yang tidak dimiliki oleh kompetitornya adalah dimungkinkannya untuk menggunakan alat ini dengan daya dari 4 buah batere tipe AAA. Hal ini tentunya sangat menunjang portabilitas yang memungkinkan kita untuk melakukan perekaman diluar studio.
(Baca juga: Zoom Podtrak P4 untuk Podcaster)
Harga Zoom Podtrak P8 (September 2020)
Untuk harganya sendiri, Zoom Podtrak P8 dibanderol seharga 500 Dollar Amerika (per September 2020) dan telah tersedia secara preorder di situs-situs marketplace luar negeri.
Kebutuhan Dasar Pembuatan Website
Dalam membuat serta mengembangkan sebuah website - apapun jenisnya - anda setidak-tidaknya membutuhkan domain dan hosting. Mengenai bagaimana website impian anda dibangun, kita bahas pada artikel yang berbeda. Kali ini, kita akan fokus kepada kebutuhan dasar pembuatan website atau sarana yang kita butuhkan - yakni domain dan hosting.
Domain
Secara sederhana, domain merupakan alamat daring dari toko online atau website anda. Jika diibaratkan toko fisik, maka domain berarti alamat lengkap dari toko fisik anda - misalnya Jalan Yos Sudarso Nomor 1. Dalam dunia website, kita bebas memilih alamat yang kita sukai - misalnya tokolaku.com atau tokolaku.net, atau tokolaku.id.
Dalam memilih nama domain, upayakan agar nama yang anda pilih adalah nama yang mencerminkan isi dari website anda. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan website anda tampil didalam mesin pencari Google. Bukankah tujuan anda membuat website adalah untuk memberitakan atau mempublikasikan sesuatu kepada para peselancar internet?! Jika jawabannya “ya”, maka saran tentang pemilihan nama yang disarankan tadi wajib anda pertimbangkan.
Jikapun anda menginginkan nama yang kurang atau sama sekali tidak mencerminkan isi dari website anda (seperti layaknya pajokka.my.id), maka hal tersebut juga tidak terlalu menjadi masalah karena anda masih dimungkinkan untuk menaikkan tingkat visibilitas website anda pada mesin pencari Google melalui meta deskripsi dan kata kunci yang bisa anda atur setelah instalasi website anda selesai.
Hosting
Secara teknis, hosting dapat diibaratkan seperti sebuah flash-disk atau hard-disk yang akan menyimpan seluruh data terkait website anda. Jadi, bagaimana cara menentukan kapasitas hosting yang anda butuhkan adalah dengan cara memperkirakan seberapa banyak file yang akan anda unggah kedalam website anda.
Menghitung Kebutuhan Hosting
Misalnya, jika anda hanya ingin membuat website sederhana yang nantinya hanya akan didominasi oleh curahan pemikiran anda, maka tentu datanya tidak akan terlalu banyak karena website anda hanya akan berisi tulisan dan sedikit foto. Namun jika anda berencana untuk membuat toko online yang dipenuhi gambar beresolusi tinggi, maka jelas anda akan membutuhkan kapasitas hosting yang jauh lebih besar.
Pertanyaannya, “seberapa besarkah ‘besar’ itu?”
Anda dapat menjawab pertanyaan diatas dengan memperkirakan rata-rata ukuran file yang akan anda gunakan. Misalnya, jika anda ingin membuat toko online yang rata-rata produknya memiliki 3 buah foto dengan ukuran 3MB dan anda berencana memasarkan 100 buah produk berbeda, maka dapat diperkirakan bahwa untuk foto saja, anda membutuhkan sekurang-kurangnya kapasitas penyimpanan sebesar 300MB. Angka tersebut belum termasuk keterangan berupa tulisan (judul produk dan deskripsi produk). Angka tersebut juga belum termasuk ‘mesin website’ anda (hal ini kita bahas pada sub-judul berikutnya).
Sampai disini, kita telah mendapatkan gambaran kasar dari kebutuhan hosting. Jika perkiraan angka pastinya telah didapatkan, maka untuk gambaran kebutuhan tersebut, tentunya kita harus membeli paket hosting yang lebih dari 300 MB. Namun perlu diingat bahwa penyedia hosting menawarkan paket hosting yang beragam. Biasanya, paket hosting yang ditawarkan adalah 500MB, 1GB, 2GB, 5GB, dan seterusnya.
“Mesin Website”
Yang dimaksud dengan istilah “mesin website” disini adalah platform yang akan anda gunakan untuk membuat website. Saat ini, terdapat banyak sekali platform atau website generator yang bisa kita pilih. Namun beberapa yang populer adalah Wordpress, Joomla, Drupal, dan Blogger.
Diantara website generator yang disebutkan diatas, Wordpress adalah web engine yang paling populer. Untuk instalasinya, anda dapat melakukannya sendiri (meskipun tanpa bantuan ahli website) hanya dalam hitungan menit. Mayoritas, kalau tidak semuanya, penyedia hosting memiliki fitur Softaculous yang memungkinkan anda untuk menginstal web generator pilihan anda secara otomatis. Fitur tersebut tentunya baru akan terbuka setelah anda membeli hosting.
Wordpress sendiri memiliki ukuran sekitar 45MB. Berdasarkan perkiraan awal kebutuhan tadi, sekarang kita dapatkan total angka 345MB (300MB + 45MB) atau bisa dibulatkan menjadi 350MB. Untuk angka ini, anda akan disarankan untuk mengambil paket hosting sebesar 1GB agar anda memiliki space yang cukup lega.
Setelah membahas hal teknis terkait pembuatan website secara mandiri, kini anda dapat memikirkan rencana anda secara lebih matang lalu mulai mengeksekusi paket hosting yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Selanjutnya, dimana anda harus memesan domain dan hosting?
Pajokka menyarankan anda untuk membaca paket yang ditawarkan oleh penyedia domain dan hosting andalan Pajokka. Disana anda dapat berkonsultasi secara gratis dengan tim yang selalu ada 24 jam. Sampaikan saja estimasi kebutuhan anda. Selanjutnya anda akan ditawarkan paket yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Dari sekian banyak penyedia domain dan hosting yang pernah Pajokka coba, DewaWeb masih menjadi yang terbaik. Terdapat beberapa alasan mengapa Pajokka memilih DewaWeb. Satu yang paling utama adalah masalah kualitasnya. Disaat yang lain masih menggunakan pola hared hosting, DewaWeb telah menawarkan paket cloud hosting yang jauh lebih modern. Selain itu, masih ada beberapa alasan lagi tapi akan kita bahas pada artikel selanjutnya.
Selamat mencoba!!!
Harga Sepeda Lipat Naik Drastis - Sebuah Spekulasi
Bersepeda kembali menjadi trend dikalangan masyarakat Indonesia setelah pemerintah melonggarkan kebijakan pembatasan sosial akibat Covid-19. Dampaknya, harga sepeda lipat melonjak drastis - nyaris menembus level ‘tidak masuk akal’. Berikut ini spekulasi Pajokka terkait fenomena naiknya harga sepeda lipat di Indonesia.
Keluhan Masyarakat
Isu harga sepeda yang melonjak drastis ini tidak hanya dikeluhkan oleh masyarakat saja. Pejabat sekaliber Ganjar Pranowo turut mengungkapkan kegelisahannya terhadap meroketnya harga sepeda. Oleh banyak pihak, meroketnya harga sepeda (khususnya sepeda lipat) disebabkan karena jumlah permintaan yang masif - tidak sebanding dengan kemampuan produksi.
Untuk sepeda Pacific 2980-RX misalnya. Sebelum pandemi Covid-19, harganya masih berada pada kisaran Rp. 1.500.000 hingga Rp. 2.000.000 saja. Saat ini, sepeda tersebut dibanderol sekitar Rp. 3.000.000 - nyaris naik 100%.
Bukan Karena Covid
Musiman?
Gara-gara Brompton?
Akan Kembali Layu?
Tunggu Harga Turun atau Beli Sekarang?
Rekomendasi Audio Interface Berkualitas Dibawah 2 Juta
Pasaran harga audio interface di tahun 2020 ini berada pada rentang harga 2 juta hingga puluhan juta rupiah. Berikut ini audio interface dibawah 2 juta rekomendasi Pajokka yang bisa teman-teman pertimbangkan.
Parameter yang dijadikan patokan kualitas dalam artikel ini adalah besaran equivalent input noise serta fitur yang ditawarkan.
RODE AI-1
Untuk kelas audio interface dibawah 2 juta rupiah, RODE AI-1 sangat layak untuk dilirik. Demikian halnya karena audio interface ini memiliki equivalent input noise sebesar -130 dB yang berarti bahwa audio interface ini memiliki noise yang sangat minim - nyaris tidak terdengar.
Noise sendiri merupakan bunyi hiss yang dihasilkan oleh preamp dari audio interface. Bunyinya kira-kira seperti bunyi TV tanpa siaran. Istilah ini disebut juga dengan white noise.
Selain karena noise-nya yang rendah, RODE AI-1 juga layak untuk dibeli karena build quality-nya. Meminjam istilah yang diperkenalkan oleh Steinberg, ‘built like a tank’, RODE AI-1 memiliki fisik yang kuat dan kokoh - seperti tank.
RODE AI-1 hanya memiliki 1 input combo XLR dan 1/4 inch yang bisa digunakan untuk merekam suara dari mikrofon dan juga gitar atau bass. Untuk merekam musik, tentu inputnya harus digunakan secara bergantian.
Untuk outputnya sendiri, RODE AI-1 menyediakan 2 buah stereo output berukuran 1/4 inch pada bagian belakangnya. Selain itu, output untuk headphone monitoring dengan fitur low latency juga telah tersedia pada RODE AI-1. Berita baiknya, koneksi RODE AI-1 sudah menggunakan USB type-C yang diklaim lebih efisien dalam urusan transfer data.
Saat ini, RODE AI-1 dibanderol seharga 1.8xx.xxx di RODE official store Indonesia.
iRIG Pre HD
Berbeda dengan RODE AI-1 yang mendukung perekaman gitar dan bass, iRIG Pre HD diciptakan khusus untuk mikrofon saja. Artinya, jika teman-teman ingin melakukan perekaman gitar dan bass dengan iRIG Pre HD, maka satu-satunya opsi yang tersedia adalah melakukan perekaman secara live recording.
Berdasarkan pengukuran dengan resistor sebesar 150 ohm, iRIG Pre HD memiliki equivalent input noise sebesar -129 dB - hanya selisih 1 dB dari RODE AI-1.
iRIG Pre HD yang saat ini dibanderol dengan harga Rp. 1.7xx.xxx juga memiliki 1 input bertipe XLR untuk mikrofon saja. Untuk outputnya menggunakan koneksi micro-USB. Satu keunggulan dari interface ini yang tidak ditawarkan oleh RODE AI-1 adalah disertainya kabel micro-USB to lightning pada paket iRIG Pre HD. Ini berarti bahwa iRIG Pre HD mendukung perekaman langsung ke perangkat iOS.
Zoom U-22
Audio interface besutan Zoom Corporation ini merupakan seri terendah dari jajaran audio interface Zoom yang diberi seri ‘U’ yang dirilis kedalam 3 tipe - U-22, U-24, dan U-44.
Zoom U-22 memiliki dua buah input; yakni input 3.5 mm untuk lavalier microphone dan combo XLR dan 1/4 inch untuk koneksi mikrofon reguler yang juga bisa digunakan untuk menyambungkan gitar serta bass. Sayang sekali, kedua input ini tidak bisa digunakan secara bersamaan.
Zoom U-22 dibekali dengan dua buah output stereo bertipe RCA. Selain itu, terdapat pula colokan headphone monitoring berukuran 3.5 mm.
Satu kelebihan dari Zoom U-22 yang tidak dimiliki kompetitornya adalah pada portabilitasnya. Zoom U-22 menyematkan sebuah micro-USB yang berfungsi khusus sebagai pemasok daya ketika digunakan pada perangkat iOS atau Android dan sebuah port USB lagi untuk koneksi ke laptop/PC. Jika penyambungan koneksi daya tidak memungkinkan, penggunanya bisa menggunakan baterai bertipe AA untuk menyalakan Zoom U-22 ini.
Untuk equivalent input noise-nya, Zoom U-22 mencetak angka sebesar -125 dB yang setara dengan noise dari Zoom H5 dan Zoom H6 yang populer digunakan oleh podcaster-podcaster kaliber dunia.
Focusrite Scarlett Solo 3rd Generation
Jika anda pernah melihat audio interface dengan warna merah menyala, maka kemungkinan audio interface yang anda lihat tersebut adalah seri Scarlett besutan Focusrite yang jamak digunakan oleh musisi cover di Youtube.
Sesuai namanya, Focusrite Scarlett Solo 3rd generation merupakan produk dari Focusrite yang ditelurkan untuk meneruskan seri sebelumnya - Focusrite Scarlett Solo 2nd Generation yang juga sangat laris di pasaran.
Focusrite Scarlett Solo 3rd generation dibekali dengan sebuah input bertipe XLR 3 pin dan sebuah input berukuran 1/4 inch untuk instrumen - persis sama dengan Scarlett Solo 2nd gen. Hal yang membedakan Scarlett 3rd gen dengan Scarlett 2nd gen hanyalah tombol “AIR” yang berfungsi untuk mengemulasi suara pada rentang frekuensi mid-high. Selain itu, Scarlett Solo 3rd generation telah mengadopsi USB type-C sebagai konektornya.
Saat artikel ini ditulis, Focusrite Scarlett Solo 3rd generation dapat ditebus dengan harga Rp. 2.010.000 (bukan dibawah dua juta, tapi nambah 10 ribu rupiah saja sudah dapat Scarlett).
Bonus: Yamaha AG-03
Yamaha AG-03 sebenarnya merupakan sebuah audio mixer - lebih tepatnya sebuah mixer interface. Namun ia memiliki fitur yang serupa dengan audio interface.
Dengan equivalent input noise sebesar -128 dB, Yamaha AG-03 menjadi sangat layak untuk dilirik. Bisa dikatakan, mixer interface ini adalah interface yang menawarkan fitur paling lengkap untuk rentang harga dibawah 2 juta rupiah.
Yamaha AG-03 memiliki 3 input - sebuah combo XLR dan 1/4 inch, sebuah input stereo (L & R), sebuah input 3.5 mm untuk lavalier mic dan sebuah aux-in. Untuk outputnya, Yamaha AG-03 menawarkan stereo output bertipe RCA serta headphone monitoring berukuran 1/4 inch.
Yamaha AG-03 dibanderol dengan harga Rp. 1.7xx.xxx. Sayang sekali, barang produksi 2015 ini juga sudah termasuk langka di pasaran. Admin Pajokka yang menanyakan ketersediaan stock Yamaha AG-03 langsung ke dealer Yamaha Musik Indonesia hingga saat ini belum mendapat kabar terkait ketersediaan Yamaha AG-03 dan Yamaha AG-06. Lapak-lapak di situs marketplace juga tidak lagi memiliki stock untuk Yamaha AG series ini.
Zoom ZDM-1: Dynamic Microphone untuk Podcaster
Credit: bhphotovideo.com
Selama ini, line-up produk Zoom Corporation yang terkenal handal menangani urusan multi-person podcast hanyalah Zoom H6 dengan 4 input yang memungkinkan untuk diupgrade hingga 6 input dan Zoom H5 dengan dua input combo XLR - 1/4inch-nya yang bisa diupgrade hingga 4 input. Beberapa waktu lalu, Zoom memperkenalkan Zoom H8 yang inputnya bisa ditambah hingga 12 input. Kini, Zoom merilis Zoom PodTrack P4 dengan 4 input XLR yang khusus dibuat untuk para podcasters.
Seolah tak ingin kalah dari RODE Microphones dengan RODEcaster dan Podmic serta Procasternya, Zoom meluncurkan PodTrak P4 yang cocok dipadu-padankan dengan dynamic microphone yang diidentifikasi dengan nama ZDM-1. Selain itu, Zoom Corporation juga turut memperkenalkan headphone pertamanya yang dirilis bersamaan dengan ZDM-1. Untuk spesifikasi lebih lengkap dari dynamic microphone serta headphone besutan Zoom Corporation ini, silahkan teman-teman merujuk ke website resmi Zoom.
Persaingan Sengit RODEcaster dengan PodTrak P4
Selain RODEcaster dan Podtrak P4, Maonocaster juga telah mencoba peruntungannya untuk bersaing menggaet perhatian para podcaster. Namun, nama Maonocaster yang masih belum segarang RODE dan Zoom diprediksi akan memaksa Maonocaster untuk rela berada pada pilihan kesekian dari para podcaster. Selain itu, bentuk fisik dari Maonocaster yang dibuat nyaris sama persis dengan RODEcaster juga menimbulkan impresi bahwa Maonocaster hanya ingin mengincar posisi dibelakang RODEcaster.Dipenghujung tahun 2020 ini, Zoom bersapa PodTrak P4 serta ZDM-1 yang baru dirilisnya diprediksi akan menjadi pilihan utama podcaster profesional. Portabilitasnya yang ringkas serta fiturnya yang memungkinkan melakukan perekaman langsung ke memory card diprediksi akan membuat PodTrack dan ZDM-1 menjadi laris dipasaran.
Bagaimanapun juga, kita semua sebagai pengguna tentunya harus menyambut gembira keberadaan jajaran audio interface yang dibuat khusus untuk podcaster. Hal ini berarti bahwa dengan bertambahnya kompetitor RODEcaster yang di tahun 2020 ini masih memuncaki posisi audio interface untuk podcaster, para podcaster kini bisa semakin leluasa dalam memilih jajaran produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Seperti yang jamak diketahui, saat ini podcasting sedang naik daun. Di Indonesia sendiri, telah banyak podcaster-podcaster yang bermunculan - terutama setelah Anchor dan Spotify tenar dijajaran aplikasi gawai. Diharapkan kedepanya industri podcast di Indonesia dapat semakin menjamur agar media informasi untuk masyarakat dapat menjadi semakin variatif.
Zoom PodTrack P4: Audio Interface Khusus untuk Travel Poscasters
Belum lama ini, tepatnya pada awal Agustus 2020, Zoom Corporation merilis produk anyarnya yang diidentifikasi dengan nama Zoom PodTrack P4 yang disegmentasikan untuk para podcaster. Audio interface ini dibekali dengan 4 input mikrofon bertipe XLR. Berbeda dengan audio interface yang banyak beredar di pasaran, Zoom Corporation menyematkan 4 buah colokan headphone berukuran 3.5 mm pada unit ini.
Berdasarkan informasi yang disadur dari situs marketplace luar negeri, saat ini Zoom PodTrack P4 masih terpajang dengan status pre-order dan dibanderol dengan harga $600 untuk paket lengkap - meliputi 1 buah Zoom PodTrack P4, 4 buah mikrofon Zoom ZDM-1, 4 buah headphone, 4 buah kabel XLR, serta 4 buah dudukan meja. Untuk unit Zoom PodTrack P4 saja, teman-teman cukup menebusnya dengan harga $200.Credit: bhphotovideo.com
Dari fiturnya, terlihat jelas bahwa Zoom PodTrack P4 ini dirilis untuk menyaingi RODEcaster yang lebih dulu rilis. Berbeda dengan RODEcaster, bentuk Zoom PodTrack P4 terlihat jauh lebih ringkas - tidak lebih besar dari ukuran laptop 13 inch.
Serupa dengan RODEcaster, Zoom PodTrack P4 dibekali dengan 4 buah sound pads yang memungkinkan penggunanya untuk memutar musik selingan atau jingle. Selain itu, Zoom PodTrack P4 besutan Zoom Corporation memungkinkan penggunanya untuk merekam percakapan langsung ke memory card sehingga pengguna Zoom PodTrack P4 tidak lagi membutuhkan laptop atau komputer yang menjalankan software DAW sebagai perekamnya - kecuali jika harus melakukan post editing.
Jika ingin melakukan perekaman episode podcast yang panjang, unit ini mengakomodasi dua input bertipe USB type-C yang masing-masing berfungsi untuk rekaman ke DAW di laptop atau komputer dan untuk keperluan daya.
(Baca juga: Zoom Podtrak P8 Akhirnya Dirilis)
Berbeda dengan RODEcaster, Zoom PodTrack P4 dapat ditenagai dengan baterai bertipe AA. Fitur ini jelas menegaskan bahwa Zoom PodTrack P4 ini secara khusus ditujukan untuk para travel podcaster dengan mobilitas tinggi. Dengan Zoom PodTrack P4, perekaman episode podcast tidak lagi harus dilakukan di studio khusus. Jika biasanya tamu harus datang ke studio podcast, kini podcaster bisa gantian mendatangi tamunya.
Ngopi di Warkop Utara, Jl. Tinumbu, Makassar
RODE NT-USB Mini: Wajib untuk Travel Podcasters dan Voice Over Artists
Diduga Tertunda Karena Covid-19
RODE NT-USB Mini: Untuk Siapa?
Mengapa RODE NT-USB Mini Wajib Ditunggu?
Menerbitkan Novel Secara Self-Publishing. Potensinya?
Platform Karya Anak Bangsa
Potensi Penerbitan Novel secara Self-Publishing di Kwikku
Kompetisi Film Pendek 2020 Hadiah Belasan Miliar Rupiah
5 Cara Menghasilkan Rupiah Melalui Internet di Masa Pandemi
#1 Blogging
1. Program Afiliasi
2. Periklanan
3. Kontes
4. Donasi
Blogging memang menggiurkan. Tapi saya tidak bisa membuat blog.
#2 Podcasting
#3 Marketplace & Media Sosial
#4 Menjual eBook
#5 Youtube
Saran dari Pajokka
RODE Baseball Hat: Dari My RODE Cast untuk Pajokka
Energi Untuk Indonesia: Sebuah Narasi
Wabah yang masih sedang bergentayangan saat ini memang menambah PR para pelaku sektor energi dunia - baik secara kuantitas maupun kualitas. Namun tidak berarti bahwa jika wabah tidak menyerang maka energi dunia akan baik-baik saja. Pernyataan tersebut tersurat secara eksplisit dalam bab berjudul “The Asia Pacific Energy Dilemma” yang disumbang oleh Wu, Brown, dan Siddiqi dalam buku berjudul “Asia's energy future: regional dynamics and global implications” (2007) yang menjelaskan bahwa negara-negara dalam regional Asia Pasifik membutuhkan konsumsi energi enam kali lebih besar para rentang tahun 1965 hingga 2005. Fakta tersebut menekankan bahwa negara-negara yang berada dalam kawasan Asia Pasifik harus menyiasati masalah itu dengan melakukan net import (impor tanpa ekspor) atas sumber energi berbasis fosil (Alami, 2017). Pada tahun dipublikasikannya dua literatur akademik tersebut, istilah Covid-19 belum diperkenalkan.
Dalam publikasi berikut, penulis mencoba menarasikan kegelisahan penulis khususnya yang berkenaan dengan sektor energi. Benar bahwa alam semesta dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Namun isu yang diulas dalam narasi ini bukan sekadar fenomena alam yang dapat dinormalkan secara alami dalam waktu singkat. Dibutuhkan campur tangan manusia untuk menormalkannya. Tidak perlu terampil. Untuk memegang andil, kita semua hanya perlu peduli.
Ibarat fenomena gunung es, energi dan mineral dapat diibaratkan sebagai bongkahan besar gunung es yang tidak tampak. Sektor lainnya seperti ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik mewakili bongkahan kecil gunung es yang tampak dari permukaan laut. Jika kehidupan ini diibaratkan seperti sebuah film, maka energi adalah aktor dibelakang layar yang memegang peran krusial. Sebelum terlalu jauh berbicara masalah politik, pendidikan, sosial, dan masalah-masalah lainnya, mari kita bicarakan dulu masalah energi dan mineral yang tanpa keduanya, seluruh masalah akan benar-benar menjadi masalah.
Rasio Elektrifikasi Nasional
Oleh penulis, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dipandang telah berhasil membuktikan keseriusasnnya dalam mewujudkan pemerataan sumber daya listrik kepada masyarakat. Hal tersebut dibuktikan melalui prestasi peningkatan rasio elektrifikasi nasional yang saat ini telah menembus angka 99.48%. Artinya, Kementerian ESDM masih ‘berhutang’ 0.52% lagi agar pemerataan distribusi listrik mencapai angka maksimal. Dalam notulen rapat terbatas seperti yang dilansir dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, angka tersebut mendapat perhatian khusus dari Presiden Republik Indonesia dengan penekanan pada peringkat Indonesia yang masih berada dibawah Malaysia.Total jumlah penduduk Indonesia yang unggul 8 kali lipat lebih banyak dari jumlah penduduk Malaysia (269.600.000:32.366.000), perbandingan luas wilayah kedua negara dimana Indonesia unggul lebih dari 5 kali lipat dari luas wilayah Malaysia (1.905.000;329.847 km kuadrat), serta kontur wilayah Indonesia yang tersusun dari ribuan pulau, membuat Indonesia harus menghadapi tantangan yang berkali-kali lipat lebih berat.
Hingga tahap ini, kita semua memang pantas berbangga atas pencapaian pemerintah yang dalam hal ini dimotori oleh PT. PLN dibawah komando Kementerian ESDM terkait upaya pemenuhan kebutuhan listrik untuk warga negara. Namun sekali lagi, narasi ini tidak fokus pada pencapaian 99.48% dan tidak pula fokus pada sisa target yang tersisa 0.52%. Ada satu masalah fundamental dan esensial yang mungkin luput dari fokus kita semua; yakni tentang ketersediaan cadangan energi yang semakin hari semakin menipis.
Energi Baru Terbarukan (EBT): Akumulasi Kinerja Kementerian ESDM di Pulau Sulawesi
Di provinsi penulis berdomisili, tepatnya di provinsi Sulawesi Selatan, telah terdapat dua kabupaten yang memiliki pembangkit listrik tenaga angin; yakni PLTB Sidrap yang berlokasi di perbatasan Kota Parepare dengan Kabupaten Sidenreng Rappang dan PLTB Tolo di Kabupaten Jeneponto. PLTB Sidrap yang merupakan PLTB perintis di Indonesia ini diperkirakan dapat memasok kebutuhan listrik untuk 70.000 meteran listrik sebesar 900 VA sementara PLTB Tolo yang terletak di Kabupaten Jeneponto, berjarak sekitar 300km dari Kabupaten Sidenreng Rappang, diperkirakan dapat memasok listrik untuk 300.000 pelanggan 900 VA. Sampai disini, tepuk tangan yang meriah harus digemakan atas upaya penghematan cadangan sumber energi yang telah cukup signifikan - setidaknya pada wilayah provinsi Sulawesi Selatan.
Di provinsi Sulawesi Tengah dan provinsi Gorontalo, PLTA Poso dan PLTA Suwawa, Kabupaten Bone Bolango dengan kapasitas 10 MW juga telah direalisasikan pemerintah dibawah komando Kementerian ESDM. Sementara di Mamuju, provinsi Sulawesi Barat, akan menyusul dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya-nya (PLTS). Masih dari pulau Sulawesi, pemerintah juga mencanangkan pemaksimalan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) pada wilayah provinsi Sulawesi Tenggara. Keseriusan pemerintah terlihat jelas dari uraian singkat tersebut.
Toraja Utara dan Tana Toraja: Sebuah Proposal
Masih dari pulau Sulawesi. Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Tana Toraja yang terletak diarah utara provinsi Sulawesi Selatan yang selama ini hanya terkenal akan potensi pariwisata dengan alam pegunungannya yang indah sebenarnya bisa menjadi tuan rumah untuk satu pembangkit listrik tenaga angin. Dengan kontur dataran yang didominasi pegunungan, penulis berharap agar ikon Sulawesi Selatan ini dapat menjadi tuan rumah untuk beberapa pembangkit listrik tenaga angin.Seperti kata pepatah, ‘sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Penulis berpandangan bahwa jika pemerintah sudi membangun pembangkit listrik tenaga angin di dua kabupaten yang terkenal dengan rumah adat ‘tongkonan’-nya tersebut, maka selain negara dapat menghemat cadangan energi, potensi pariwisata pada dua kabupaten tersebut juga dapat meningkat yang tentu akan berimbas pada meningkatnya pendapatan daerah.
Energi Untuk Indonesia: Dari Masyarakat Untuk Indonesia
Melakukan memang tidak pernah semudah bernarasi. Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis mencoba meramu solusi sebagai jawaban dari berbagai pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya “bagaimana” seperti yang telah disinggung sebelumnya. Berikut dibeberkan beberapa solusi praktis dari penulis yang bisa bersama-sama kita lakukan guna menghindarkan dunia, khususnya Indonesia, dari ancaman krisis energi dan mineral. Upaya-upaya praktis berikut ini, selain berarti membantu pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas energi di Indonesia, juga berarti memberikan kehidupan yang layak untuk anak dan cucu kita kelak.#1 Menggalakkan Riset Mandiri
Mahasiswa adalah kalangan yang mengemban kewajiban melakukan penelitian. Selain itu, dosen serta lembaga-lembaga penelitian lainnya juga tidak lepas dari kewajiban tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, untuk mendapatkan data terkait banyak variabel yang berkenaan dengan energi dan mineral. Misalnya, data tentang potensi pengeksplorasian energi baru dan terbarukan di daerah tertentu, data tentang hasil eksperimentasi penelitian yang solutif dan produk akhir dari penelitian pengembangan (research and development) yang berpotensi untuk diproduksi massal dan diadopsi/diadaptasi.Hal tersebut menjadi penting karena karakteristik tiap-tiap wilayah berbeda-beda. Masing-masing area memiliki kekhasan masing-masing sehingga diperlukan sosok-sosok potensial diluar pemerintah, misalnya dari kalangan akademisi, untuk membuka celah melalui keahlian atau expertise mereka.
Berdasarkan data dari sebuah laman (sumber: Quipper Kampus), tercatat tak kurang dari 170 universitas yang menaungi jurusan Teknik Elektro di Indonesia. Dalam satu semester, jika satu kampus mampu menyeminarkan 20 mahasiswa dan mahasiswi yang menjadikan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai tema sentral penelitian akhir mereka, maka jika 170 universitas melakukan hal yang sama, akan didapatkan 3.400 hasil penelitian yang bisa menjadi bahan pertimbangan. Angka tersebut baru estimasi 20 mahasiswa/mahasiswi dalam 6 bulan atau satu semester saja. Jika dosen elektro yang akan menggarap kewajiban penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta mahasiswa program pascasarjana turut dilibatkan, jumlahnya jelas melejit jauh diatas angka 3.400.
Untuk memaksimalkan ide penulis ini, dibutuhkan sinergi antar-kementerian yang dalam hal ini melibatkan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam pelaksanaannya, sosialisasi terkait urgensi penelitian dibawah tema ‘Energi Baru dan Terbarukan’ harus dilakukan oleh para dosen pembimbing melalui arahan dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
#2 Melibatkan Pelaku Indsutri Kreatif
Narasi ini ditulis dalam rangka mengikuti lomba menulis bertemakan ‘Energi untuk Indonesia’ yang diadakan oleh Kementerian ESDM. Kegiatan ini tentu dimaksudkan setidak-tidaknya untuk menumbuhkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terkait isu ancaman krisis energi melalui narasi dan untuk menyebarkan pentingnya isu tentang pemanfaatan ‘Energi Baru dan Terbarukan untuk Indonesia’ kepada kalangan masyarakat. Kegiatan ini jelas manjur dan efektif. Namun, hasil akhir dari even seperti ini - menurut hemat penulis - hanya berorientasi pada teori semata.#3 Penggunaan Panel Listrik Tenaga Surya Massal
Listrik benar merupakan kebutuhan primer yang menyokong pemenuhan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Tanpa listrik, roda perekonomian masyarakat akan terhenti. Tanpa listrik, mobilitas masyarakat juga dapat terhambat. Ironinya, cadangan energi semakin hari semakin berkurang. Realita ini dapat dimanfaatkan sebagai isu penggerak agar masyarakat dapat segera beralih kepada teknologi ramah lingkungan yang hemat energi.Masyarakat dapat mewujudkan kepedulian mereka terhadap energi dengan menggunakan panel listrik tenaga surya sebagai penyuplai energi listrik untuk kebutuhan rumahan. Berdasarkan riset pustaka yang dilakukan penulis, rentang biaya total instalasi sebuah panel listrik tenaga surya berada dibawah harga sebuah sepeda motor bebek.
Ironi kemacetan yang melanda kota-kota besar di Indonesia merupakan sebuah bukti bahwa kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia telah siap untuk sebuah perubahan besar. Jika sepeda motor bukan lagi merupakan barang mewah bagi mayoritas masyarakat Indonesia, maka tentu demikian halnya dengan panel surya yang rentang harga instalasinya berada dibawah sepeda motor. Untuk memuluskan rencana ini, peran pemerintah untuk menyosialisasikan, memberi subsidi serta kompensasi bagi masyarakat yang akan beralih ke panel surya tentu akan sangat berpengaruh. Hal serupa juga perlu diberlakukan untuk perusahaan dan industri yang merupakan pelaku pemakaian energi skala besar.
Oleh penulis, isu penggunaan panel listrik tenaga surya oleh perusahaan dan industri hingga oleh kalangan sipil dipandang perlu diangkat ke permukaan - senada dan seirama dengan apa yang tersurat dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17/2013 tentang pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik (PLTSF). Jika saja hal ini bisa dijadikan sebagai isu yang urgen, maka negara dapat menghemat cadangan energi yang ada. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi model dan percontohan negara-negara di dunia dalam hal penghematan cadangan energi.
#4 Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)
Jika pemasangan panel surya memberatkan secara finansial, pemakaian lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) adalah opsi solutif. Hal ini telah disosialisasikan pada beberapa wilayah dan telah direalisasikan oleh Kementerian ESDM pada beberapa daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal. Kedepannya, pemerintah melalui Kementerian ESDM diharapkan dapat lebih garang menyosialisasikan penggunaan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) ini hingga ke kalangan masyarakat agar ketersediaan energi untuk Indonesia dapat lebih terjamin dengan pertimbangan bahwa Indonesia merupakan negara tropis.Dilansir dari sebuah jurnal yang terpublikasi pada 2011 lalu, dijelaskan bahwa potensi energi matahari di Indonesia dapat mencapai 5 kWh/m kuadrat/hari (Rumbayan, 2012). Jika angka tersebut konsisten, maka tak kurang dari 150 kWh/m kuadrat/hari bisa digunakan. Potensi pemanfaatan panel surya sebagai energi alternatif di Indonesia juga didukung oleh data dari World Bank yang dirilis pada tahun 2017. Meskipun publikasi tersebut menunjukkan angka yang sedikit lebih rendah, yakni hanya sebesar 3.4 hingga 4.4 kWh/meter kuadrat/hari, namun hal tersebut tidak boleh membuat Indonesia pesimis terhadap pemanfaatan potensi energi surya sebagai energi alternatif.
#5 Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pelat Hitam
Dewasa ini, terlihat bagaimana hukum alam masih tetap eksis. Dalam kurun satu dekade terakhir, dapat kita lihat bagaimana pola pemakaian transportasi umum kini telah berubah dari pola konvensional kepada yang berbasis internet. Dari sektor lainnya, pola pemakaian energi juga harus segera bertransformasi. Seribu satu alasan dapat disebutkan untuk menjawab pertanyaan ‘mengapa’ yang timbul. Poin ini adalah cara yang paling sederhana yang dapat kita lakukan untuk sebuah perubahan besar.Masyarakat yang awam dapat menunjukkan kontribusi nyata mereka terhadap perbaikan energi dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Bertahun-tahun silam, isu tersebut telah nyaring digaungkan. Jika dahulu narasi yang diangkat hanya berkenaan dengan pengikisan lapisan ozon yang berdampak pada perubahan cuaca, kini isu tersebut harus ditambah dengan isu keterbatasan cadangan energi dan perlunya energi baru dan terbarukan.
Penting bagi kita semua untuk mulai mengubah pola berpikir konvensional dan menggantinya dengan pola pikir modern. Pemakaian kendaraan pelat hitam, selain tidak baik untuk lapisan ozon juga dapat mengurangi cadangan energi.
Beruntung dewasa ini telah banyak komunitas sepeda yang menampakkan eksistensi di permukaan. Pemakaian sepeda yang telah mulai menjadi gaya hidup wajib diapresiasi pemerintah. Sebagai imbalannya, masyarakat dapat berperan secara proaktif dalam mengurangi konsumsi cadangan energi yang sekaligus memperbaiki kualitas udara di bumi. Meskipun demikian, pemerintah dipandang masih perlu untuk memaksimalkan gaya hidup positif ini. Misalnya dengan menyediakan lajur khusus pesepeda, memfasilitasi area parkir untuk para sepeda pada titik-titik keramaian, serta menjamin keamanan sepeda yang ditinggal pemiliknya.
Kesimpulan
Dengan mempertimbangkan poin-poin yang telah penulis uraikan diatas, diharapkan agar narasi ini dapat menjadi pemicu segenap masyarakat Indonesia, khususnya pembaca artikel ini, untuk berpikir jauh kedepan dengan cara mencurahkan sedikit perhatian kepada keadaan energi dan mineral saat ini dengan prinsip dasar bahwa ‘jika kita belum mampu berkontribusi aktif, setidaknya kita sadari dulu isu sentralnya - bahwa semakin hari cadangan energi semakin berkurang’.Dengan menimbang bahwa cadangan minyak bumi dan gas serta mineral dan batubara semakin hari semakin menipis, dari lima sub-sektor yang dihadirkan Kementerian ESDM untuk menunjang sektor ketenagalistrikan - minyak dan gas; mineral dan batubara; energi baru terbarukan dan konservasi energi; dan kegeologian; energi baru dan terbarukan serta konservasi energi telah masuk kategori wajib untuk kita maksimalkan. Penulis percaya bahwa Indonesia tidak kekurangan orang pintar dan cerdas sehingga ide tersebut tentu menjadi tidak mustahil untuk dilakukan.
Semua tahu bahwa bumi ini bukan hanya milik kita yang hidup sekarang ini. Mengingat apa yang telah dan sedang kita nikmati saat ini tak lepas dari warisan para pendahulu kita semua, maka kita semua berkewajiban untuk meneruskan warisan serupa untuk anak dan cucu kita kelak. Rasanya sangat tidak adil jika para penerus kita nantinya harus hidup dibawah kepayahan dalam masalah energi yang hanya kita sisakan sedikit untuk mereka.
Memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia, adalah kewajiban yang bersifat absolut - poin yang tidak bisa ditawar lagi. Pelibatan kalangan akademisi, para pelaku industri kreatif, hingga masyarakat dalam upaya menemukan ide-ide baru dan unik yang sesuai dengan keadaan dan tantangan wilayah Indonesia yang variatif diusulkan penulis untuk dilakukan sesegera mungkin. Selain itu, pelaku industri serta masyarakat sebagai konsumen juga wajib didorong untuk berperan proaktif dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang saat ini telah memungkinkan untuk dimanfaatkan - misalnya penggunaan tenaga listrik panel surya atau alat eletronik hemat energi - sembari secara paralel melaksanakan agenda pengeksplorasian sumber-sumber energi baru.